BANDAR LAMPUNG – Hasil rapid test dua posko perbatasan selama dua hari ini terhadap 1.227 pendatang dari luar daerah yang menuju Kota Bandar Lampung, terdapat 16 orang diantaranya reaktif.
Pemudik yang dinyatakan reaktif merupakan warga asli Bandar Lampung akan langsung mendapat tindakan pemantauan dan isolasi oleh tim medis. Sementara pendatang reaktif warga dari luar Bandar Lampung ditolak masuk dan dipulangkan.
Dalam siaran pers yang diterima Saibetik.com, Rabu, 28 Oktober 2020, Juru Bicara Gugus Tugas Kota Bandar Lampung, Ahmad Nurizki memaparkan data hasil kegiatan rapid tes buka di dua posko perbatasan, Rajabasa dan Sukarame, pada 26 sampai 27 Oktober 2020 pukul 20.00 WIB.
“Tim medis gugus tugas Kota Bandar Lampung telah melakukan rapid tes kepada 1.227 pendatang,” katanya.

Rizki merincikan, di Posko Rajabasa, tim medis gugus tugas Kota Bandar Lampung melakukan rapid tes sebanyak 516 orang. Dan delapan orang diantaranya dinyatakan reaktif, sedangkan 508 orang non reaktif boleh melanjutkan perjalanan Ke Bandar Lampung
Sementara di Posko Sukarame, tim gugus tugas Polisi Pamong Praja, TNI dan Polri yang berjaga telah memberhentikan seluruh kendaraan roda empat dari luar wilayah kota Bandar Lampung.
Dimana dari hasil pengambilan sempel darah kepada 711 penumpang, delapan orang dinyatakan reaktif dan 703 orang non reaktif.
Sehingga dari total 1.227 pendatang 16 orang dinyatakan 16 orang reaktif dan 1.211 orang non reaktif. Enam orang yang reaktif merupakan warga Bandar Lampung dan 10 orang terbukti rektif merupakan pendatang.
“Tindakan kami, Bagi warga Bandar Lampung yang reaktif diinfokan langsung kepada puskesmas setempat untuk dilakukan pemantau selanjutnya. Sedangkan bagi warga non Bandar Lampung di kembalikan ke daerahnya dan di infokan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota asal atau tujuan dari yang bersangkutan,” pungkas Rizki.(RED)