Bagi penduduk Lampung, Kesenian Tradisional Gitar Klasik dengan lantunan lagu daerah Sai Bumi Ruwa Jurai sudah tidak asing lagi. Namun tidak semua warga tau kesenian berupa vokal instrumental asal Tulang Bawang tersebut.
Oleh sebab itu, berkenalan dengan Seni Tradisi Lampung Gitar Klasik mudah ditemui di Bandar Lampung. Serta masih dilestarikan tidak hanya kalangan orang tua, namun juga kaum milenial.
Gitar klasik Lampung adalah suatu bentuk kecerdasan setempat masyarakat Tulang Bawang terhadap unsur kebudayaan yang masuk, dan diyakini adalah bentuk akulturasi antara kesenian peninggalan Portugis, Belanda, dan Melayu Islam dengan muatan asli Lampung, setara dengan musik Keroncong di Jawa.
Gitar klasik Lampung adalah jenis seni pertunjukan vokal instrumental yang telah lama menjadi alat ungkap dan bagian kehidupan masyarakat Tulang Bawang.
Ragam Budaya Lampung
Lampung salah satu Provinsi yang kaya akan adat kebudayaan dan seni. Hal tersebut timbul dan berkembang dengan memiliki keunikan dan kekhasan yang secara masing-masing berbeda-beda.
Provinsi Lampung juga dihuni beragam macam suku dan ras. Dengan begitu, sebagai seorang yang lahir, menetap dan tinggal di Lampung wajib mengetahui kebudayaan di Lampung. Seperti kata Pepatah “Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit di Junjung”.
Salah satu lokasi sebagai sanggar kesenian Gitar Klasik Lampung berada di Jalan Indra Bangsawan Nomor. 17 Rajabasa, Bandar Lampung. Apalagi namanya kalau bukan ‘Keratuan Lampung’, bangunan tersebut difungsikan sebagai tempat latihan para seniman Gitar Klasik.
Para peserta pelestarian kesenian yang didominasi kalangan muda-mudi itu menjadwalkan latihan setiap malam Sabtu mulai dari pukul 20.00 wib sampai dengan 23.00 wib.
Secara bergantian, mereka unjuk gigi kebolehan memetik gitar dan menyanyikan Lagu tradisional Lampung yang memadukan antara syair lagu yang sarat akan makna kehidupan masyarakat. Diiringi petikan gitar klasik dari Lampung Abung, Lampung Pubian dan Lampung Pesisir.
Gadis Lampung
Diwawancarai Saibetik.com, salah satu penggiat seni Gitar Klasik Lampung yang bernama Nila Riyanti A. Md. T.P,. mengaku sudah lama berkecimpung di dunia seni Gitar Klasik Lampung. Perempuan usia 23 tahun ini sudah mulai cinta terhadap kesenian gitar klasik ini saat Ia duduk dibangku kelas 6 SD.
“Kenapa Nila tertarik dengan kesenian Lampung yang utama karena Nila sendiri merupakan gadis Lampung dan lahir di dalam kalangan adat Lampung. Sehingga nila secara langsung mengenali tentang adat istiadat Lampung sejak Nila kelas 6 SD,” jelas gadis bersuku Lampung Pubian tersebut.
Nila menyebut, Kesenian Lampung sangat beragam tidak hanya gitar klasik Lampung saja, namun ada pula yang dinamakan pantun cangget, pantun setinbalan, pisaan, bubandung, hawayang, warahan, ngehidu. Namun yang masih terus aktif dilakoni secara rutin seni Gitar Klasik Lampung dan pembacaan Pisaan.
Warga yang tinggal di Jalan Indra Bangsawan Gang A Hamid, Rajabasa, Bandar Lampung ini juga pernah mengikuti kompetisi Gitar Klasik Lampung yang digelar Pemerintah Kota (Pemerintah) Bandar Lampung pada Januari 2020. Dengan menjadi perserta terbaik ke 2 dari 10 penampilan terbaik.
Raihan prestasi tersebut membuatnya semakin semangat memperbaiki keahlian dalam seni Lampung dan terus berusaha untuk mendalami, menjiwai agar prestasi yang diraih lebih baik lagi kedepan.
“Waktu acara yang digelar Pemkot Nila bawakan lagu ciptaan Nila sendiri mbak, yang judulnya Pisah Anjak Sekula (pisah dari sekolah),” terangnya.
Nila menjelaskan untuk belajar olah vocal lantunan syair Lampung tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya perlu kemauan dan gerakan serta konsistensi berkecimpung didalamnya.
“Sebenarnya susah mudah itu tergantung dari kita sendiri mbak gimana cara kita belajarnya. Kalau menurut Nila memang sedikit dibutuhkan ekstra kesabaran, tapi bisa diatasi kalau benar-benar ditekuni,” pungkas Nila.
Laporan : Siska Purnama sari