BANDAR LAMPUNG – Pergerakan Pemerintah Kota ( Pemkot) Bandar Lampung sangat responsif dalam menghadapi peningkatan pasien Covid-19 di Kota Bandar Lampung. Selain menambah kapasitas rumah sakit hingga 30%, Pemkot juga menjamin ketersediaan stok oksigen.
Wakil Wali Kota Bandar Lampung Deddy Amarullah menjelaskan, Pemkot bersama pihak rumah sakit di Bandar Lampung telah melakukan rapat terkait dengan instruksi Menteri dan Gubernur Lampung Lampung menghadapi Zona Merah.
“Maka kapasitas, rumah sakit Pemerintah 30% Dan rumah sakit swasta 20%. Alhamdulillah pasokan oksigen kita juga cukup. Dan ada 4 rekanan yang menjamin ketersediaannya oksigen,” kata Deddy, Kamis (8/7/2021).
Penambahan kapasitas tersebut, lanjutnya, diikuti dengan penambahan tempat tidur berserta sarana prasarana. Ditambah ruangan darurat di rumah sakit Unila.
” Ini lagi di persiapkan secara matang dan SDM dari kawan-kawan yang di puskesmas,” katanya.
Deddy mengatakan, rumah sakit juga menginisiasi untuk menunda melakukan operasi yang tidak mendesak, untuk mengurasi jumlah pengunaan oksigen pada pasien.
“Bahkan ada beberapa kebijakan yang memberhentikan operasi karena membutuhkan oksigen. Khusus operasi yang tidak terlalu mendesak bisa ditunda,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Edwin Rusli menuturkan ada 13 rumah sakit rujukannya di Bandar Lampung. Sementara untuk rumah sakit A Dadi Tjockrodipo dan unila disediakan total 44 bed.
“Kapasitas tersebut belum ditambah 30%,” ujar Edwin.
Untuk tenaga kesehatan pada ruang isolasi tersebut juga akan ditambah dan ditugaskan dari puskesmas Bandar Lampung. Dan oksigen juga akan dicek setiap harinya.
“Kalau fasilitas kebutuhan oksigen sampai hari ini masih cukup, jadi dia pemenuhan oksigen itu dilihat setiap hari bukan pertiga hari lagi,” pungkasnya.
Laporan Siska Purnama