BANDARLAMPUNG – Walikota Bandarlampung, Herman HN, angkat bicara terkait wilayahnya yang kembali masuk zona merah.
Herman HN mengungkapkan bahwa pemerintah bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bandarlampung telah berupaya secara maksimal. Namun begitu, dengan ditetapkannya kembali status zona merah, dirinya pun menerima ketetapan pusat tersebut.
“Pusat yang menentukan, nggak papa, yang penting kita berhati-hati, untuk kepentingan rakyat. Cara mengayominya yang tadi, tim harus jalan semua,” terang Herman HN, di kantor pemerintahan setempat, Kamis (22/10).
Menurut Herman HN, pertumbuhan kasus covid-19 di Kota Bandarlampung yang kian tumbuh subur itu, diakibatkan klaster perkantoran yang terus meningkat dalam kurun waktu dua bulan ke belakang. Dirinya pun tak pernah bosan untuk terjun langsug ke lapangan guna mengimbau masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan.
“Ini karena meningkatnya dari luar aja, BRI aja 2, BRI pusat dan BRI syariah, udah itu Rs. Abudl muluk, RS A. Dadi, rumah sakit provinsi kena juga. Termasuk Puskesmas Rajabasa saya tutup sampai tanggal 2-3 baru buka. Di situ sudah terkapar 9,” ungkap Herman.
Ia juga menyebut bahwa penyeberan kasus di wilayah setempat akibat penularan di luar wilayah. Sehingga dalam kurun waktu dua bulan ini, Kota Bandarlampung tembus di angka 612 terkonfirmasi psoitif covid-19 per hari ini.
“Ini ketularan dari Jakarta, tamu-tamu dari luar. Yang misalnya keluarganya dari Jakarta yang ngumpul terus tertular. Ini pada umumnya karena kunjungan-kunjungan, kita dua bulan ini 500 lebih dari September hingga Oktober,” tutur dia.