BANDAR LAMPUNG – Jelang akhir tahun sejumlah harga barang kebutuhan pokok mengalami lonjakan, diantaranya cabai merah dan minyak goreng.
Harga cabai dan minyak goreng kemasan meroket dari biasanya di pasar-pasar tradisional di Kota Bandar Lampung.
Pantauan Saibetik.com di Pasar Tugu Tanjung Karang Timur Harga sejumlah kebutuhan pokok naik dalam sepekan terkahir. Harga cabai merah dan rawit mencapai Rp45 ribu/kilo, dan minyak goreng berkisar Rp36 ribu/liter.
Pedagang Cabai di Pasar Tugu, Mama Eva Marbun menyebut, harga cabai merah, cabai setan, dan rawit saat ini menginjak di harga 40 ribu, cabai rawit juga Rp40/ribu, rawit jawa Rp30 ribu, cabai gunung Rp35 ribu dan cabai hijau Rp25 ribu.
“Itu harga belinya dari agen, kita ambil untung lima ribu perkilonya. Tapi masih ada yang beli cabai, walau cuma seperapat,” kata dia.
Sementara pedagang bahan pokok, Andi (21) warga Tanjung Agung mengaku harga minyak melonjak sejak awal bulan November 2021.
“Harga minyak kemasan naik tiga minggu ini, tadinya yang 1 liter Rp15 ribu lalu naik Rp18 ribu. Semua merk naik. Kini harga jual minyak kemasan bimoli jasi Rp36 ribu yang tadinya Rp30 ribu,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan kota Bandar Lampung, Kadek Sumartha mengatakan bahwa harga cabai naik dipengaruhi faktor cuaca dan tanam. Sementara kenaikan minyak goreng terjadi di seluruh dunia dikarenakan masalah CPO (Crude Palm Oil).
“Masalah cabe ini karena kebetulan musim panen sekarang yang tidak menentu, mudah-mudahan secepat mungkin harga cabai cepat kembali normal. Kemungkinan ini keuntungan untuk petani cabai, yang dimana satu sisi dia mengalami penurunan dan beberapa hari kemudian mengalami peningkatan harga,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, minyak goreng pun mengalami kenaikkan di seluruh dunia. “Kalau masalah minyak goreng itu tingkat dunia naik semua. hal tersebut disebabkan masalah CPO tingkat dunia yang mengalami kenaikan cukup tinggi,” pungkasnya.
Laporan Siska Purnama