BANDAR LAMPUNG – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengapresiasi diselenggarakannya pelatihan Kewirausahaan wastra Dekranasda Lampung Modul Investasi dan Pemasaran. Sebagai upaya berkarya dalam membangkitkan aktifitas ekonomi kreatif yang berbasis kepada pengembangan warisan budaya Lampung.
Menurutnya, Potensi produk kerajinan Wastra di Lampung sangat besar sekali. Lampung memiliki keragaman suku dengan budaya yang berbeda-beda. Hal ini tentunya menjadi sumber inspirasi untuk produk-produk serta Wastra merupakan keunggulan utama dari Provinsi Lampung.
“Wastra merupakan kain tradisional yang sarat makna budaya dengan ciri simbol, warna, ukuran hingga penggunaan matrial yang khas dari masyarakat setempat. Dalam kehidupan masyarakat Lampung memiliki fungsi praktis, bersentuhan dengan strata sosial, kepercayaan/keyakinan. Serta filosofi budaya yang tercermin dalam keragaman makna motif, warna dan penggunaan bahan matrialnya,” kata Gubernur Arinal, saat membuka pelatihan, di Mahan Agung, Selasa (23/11/2021).
Kain ini juga kerap dijadikan inspirasi para desainer dalam kegiatan tingkat nasional maupun global. Maka, Agar potensi kerajinan Wastra maju dan berjaya, penting untuk terus meningkatkan kreativitas bagi para pengrajin yang produktif. Sehingga pelatihan kreativitas ini diharapkan dapat membantu para pengrajin untuk memiliki keahlian tentang wastra.
“Maka dukungan dari jajaran pemerintahan pusat, serta didorong keterbukaan akses pasar yang menjembatani para pengrajin produktif dengan stakeholder untuk pemasaraan dan promosi melalui platform digital. Oleh karenanya, penting untuk terus melakukan modernisasi industri kerajinan,” ucapnya.
Modernisasi yang dirancang dari hulu sampai hilir, mulai dari mendapatkan bahan baku, pengolahan, pembuatan produk jadi, kemasan, sampai pemasaran harus dilihat dalam suatu rangkaian yang komprehensif.
“Saya mengapresiasi pelatihan upaya meningkatkan daya saing Industri Kerajinan yang didampingi langsung oleh desainer/perancang terkemuka mas Didiet Maulana. Semoga para peserta dapat berkarya lebih baik lagi kedepan. Sehingga dengan kualitas produk yang meningkat maka dapat menarik minat pembeli dari manca negara, tentunya melalui promosi dan pemasaran berbasis digital,” paparnya.
Trend kerajinan dan fashion yang terus berubah dan berkembang menuntut perhatian tersendiri dari para pelaku industri ini. Maka upaya menumbuh kembangkan kesadaran dibutuhkan inovasi, karya kreatif kerajinan baru yang mampu menyesuaikan selera pasar namun tetap berakar pada keragaman dan kekayaan Budaya Lampung yang sama-sama di banggakan.
Ketua Dekranasda Lampung Riana Sari Arinal, berterimakasih kepada mitra kerja sama yang sudah membantu baik dari sesama perajin juga pihak-pihak terkait yang ikut serta mensukseskan acara ini.
Riana menyebut Dekranasda juga memiliki keinginan yang kuat untuk dapat mengangkat Wastra Lampung sebagai produk budaya unggulan yang mampu meningkatkan citra Provinsi Lampung, serta menjadikan produk-produk UMKM berbasis wastra sebagai industri yang menjanjikan.
“Terima kasih kepada Bank Indonesia, Bank Lampung,Pemerintah Provinsi Lampung melalui OPD-OPD terkait, dan juga seluruh Ketua Dekranasda kabupaten/kota, terima kasih juga kepada Bapak Didiet Maulana, narasumber yang luar biasa, dan telah banyak memberikan inspirasi serta motivasi kepada para perajin,” katanya.
Riana Sari menaruh harapan besar kepada para peserta yang telah mengikuti pelatihan dari modul pertama sampai dengan keempat hari ini. Penyelenggaraan pelatihan Wastra Lampung merupakan wujud komitmen Dekranasda Provinsi Lampung dalam membantu para perajin wastra meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta daya saing usahanya
“Semoga semakin kreatif, inovatif dan adaptif terhadap perubahan-perubahan,” pungkasnya (Diskominfotik Provinsi Lampung).
Laporan Siska Purnama