BANDAR LAMPUNG, Saibetik.com – Moment Ramadan ini mulai diwarnai dengan pembuatan kue kering. Tradisi menyajikan jamuan idul fitri itu membuat oven dan loyang jadi primadona.
Orderan oven dan loyang mulai meningkat sebelum memasuki Ramadan 1443 tahun 2022 yang naik 25%. Disinyalir mendekati idul fitri akan meroket hingga tiga kali lipat.
Saat diwawancari, Herman, Pengrajin Oven dan Loyang yang berada di Jalan Pangeran Antasari, Tanjung Baru Kedaiaman Bandar Lampung mengaku mulai kebanjiran order mulai Maret 2022.
Setiap pekan, Herman bersama enam karyawannya mampu memproduksi Oven sampai dengan 200 unit. Sementara untuk loyang dan cetakan kue masing-masing seribu pcs.
“Sudah dari bulan kemaren meningkat 25%. Kalau hari biasa cuma bisa buat puluhan, dari sebelum ramadan sampai sekarang bisa bikin 200 unit oven seminggu sekali,” kata Herman, Senin (11/5/2022).
Herman mengatakan, biasanya mulai jelang idul fitri Loyang dengan merk Bima Bintang itu semakin banjir orderan. Bahkan sampai lebih dari tiga kali lipat dari saat ini.
“Biasanya mendekatin idul fitri lebih meningkat lagi. Buatnya sampai dengan 1.000 unit,” ujar dia.
Permintaan pasar yang datang juga tidak hanya dari Kota Bandar Lampung, tapi Bima Bintang juga didistribusikan sampai dengan luar daerah Kota Bandar Lampung.
“Selain dijual di Bandar Lampung, permintaan orderan malah lebih banyak di luar kota. Diantaranya, Metro, Bandar Jaya dan Unit 2. Jadi kalau saya buat, mereka langsung datang, langsung kejual barangnya,” terang Herman.
Disebutkannya, peningkatan penjualan Oven dan Loyang ini meningkat karena dipengaruhi dengan penurunan kasus pandemi Covid-19.
“Dari pada tahun lalu masa pandemi, mending tahun ini. Kalau dulu penjualannya turun 40%. Sekarang meningkat,” kata Herman lagi.
Ia memberitahukan, bahan baku pembuatan oven dibeli dari Cilegon Jawa Barat karena memiliki kualitas anti karat.
“Bahannya dari Cilegon, setelah dibentuk jadi oven dijual dengan harga Rp90 ribu per unit,” sebutnya.
Dengan meningkatnya penjualan sampai dengan tiga kali lipat, Herman sudah siaga bahan baku dan memperketat jam kerja karyawan.
“Dalam sehati buat satu oven itu bisa dua jam, jadi nanti kalau sudah mendekati lebaran bakal kerja target aja nambah jam kerja. Kemungkinan tidak nambah katyawan katena disini sudah ahli pembuatan loyang,” pungkasnya.
Laporan Siska Purnama