SAMUDERA NEWS– Anggota DPR RI, Rycko Menoza, menyoroti persoalan banjir di Bandar Lampung yang membutuhkan penanganan serius, bukan sekadar pencitraan.
“Ini menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Bandar Lampung. Permasalahan kota seperti ini selalu sama—pertumbuhan penduduk, pemukiman di sekitar aliran sungai. Tapi bagaimana kebijakan penanggulangannya? Apakah sungai diperlebar, sedimen dan sampah yang menumpuk dikeruk? Katanya sudah dilakukan, tapi mana solusinya?” ujarnya.
Rycko meminta pemerintah untuk tidak hanya membuat program yang bersifat pencitraan semata.
“Dengan anggaran yang ada, seharusnya fokus pada prioritas utama, bukan sekadar pencitraan. Masalah perkotaan seperti ini harus diperhatikan, karena masyarakat Bandar Lampung berhak mendapatkan pelayanan terbaik dari Pemkot, tidak hanya dalam hal kesehatan dan pendidikan, tetapi juga kenyamanan tempat tinggal. Kalau terus begini, tidak ada kemajuan,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa masyarakat Bandar Lampung membutuhkan solusi nyata yang langsung berdampak pada kehidupan mereka.
“Masyarakat perlu solusi yang benar-benar bermanfaat, bukan proyek yang bukan prioritas, seperti pembangunan jembatan penyeberangan dari Pemkot ke Masjid Al-Furqon atau penutupan pagoda di daerah Teluk yang menyerupai Chinatown,” jelasnya.
“Jangan hanya berfokus pada program pencitraan. Jalanan kota saja banyak yang rusak, ini kan kepentingan masyarakat luas,” tambahnya.
Dengan kejadian ini, Rycko berharap pemerintah dan pihak terkait lebih peduli terhadap warga Bandar Lampung.
“Mudah-mudahan kejadian yang terus berulang ini bisa menyadarkan DPRD, stakeholder terkait, terutama Wali Kota, agar lebih memiliki kepedulian. Masyarakat ingin hidup dengan tenang, tanpa terus dihantui banjir. Selain itu, ruang terbuka hijau di Bandar Lampung juga sangat kurang,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Rycko Menoza SZP turut memberikan bantuan kepada korban banjir di tiga lokasi di Bandar Lampung, yaitu Teluk Betung, Kelapa Tiga Tanjungkarang, dan Rajabasa.***