SAIBETIK – Pasca terjadinya bencana banjir yang melanda sejumlah pekon di Kabupaten Pringsewu, Pj Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah daerah untuk tetap siaga dan melaksanakan tugas piket. Ia juga meminta para camat untuk mengimbau kepala pekon agar terus memberikan peringatan kepada warganya untuk tetap waspada.
Instruksi ini disampaikan Marindo dalam briefing penanganan banjir yang digelar di Aula Utama Pemkab Pringsewu, Kamis (23/01/2025). Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Pringsewu yang didampingi oleh Sekretaris Daerah Drs. Heri Iswahyudi, M.Ag., dan Asisten Pemerintahan dan Kesra Ihsan Hendrawan, S.H., M.H., menyampaikan bahwa musibah banjir yang terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Pringsewu sangat tidak terduga.
“Musibah ini adalah tanggung jawab kita semua. Kita harus bekerja sama, bahu-membahu, untuk menangani masalah ini,” kata Marindo.
Marindo juga menekankan pentingnya mencari akar masalah dari bencana ini, yang salah satunya terkait dengan kondisi sungai di wilayah tersebut. Ia berharap sungai-sungai di Kabupaten Pringsewu dapat dimanfaatkan dengan baik, bukan justru menjadi penyebab bencana.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Pringsewu, Drs. Nang Abidin Hasan, menjelaskan bahwa Kabupaten Pringsewu sebenarnya bukanlah dataran rendah, melainkan daerah hilir yang dilalui oleh banyak sungai. Beberapa sungai juga bermuara di Way Sekampung, yang menyebabkan wilayah ini rentan terhadap banjir.
Kadis Sosial Kabupaten Pringsewu, Debi Hardian, S.Pi., menyebutkan bahwa sebanyak 473 keluarga atau 1.673 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Pringsewu. Di Pekon Sidoharjo, sebanyak 335 keluarga terimbas, dengan 200 keluarga di antaranya berada di RT 06.
“Untuk penanganan lebih lanjut, kami telah mendirikan dua posko, yakni Posko Utama di RT 04 dan Posko II di RT 06, serta dua Lumbung Sosial di Kecamatan Pringsewu dan Sukoharjo,” ungkap Debi.***