SAIBETIK- Benfica resmi menunjuk José Mourinho sebagai pelatih kepala untuk memimpin proyek prestasi klub hingga 2027. Keputusan ini diambil langsung oleh Presiden Benfica, Rui Costa, yang menilai Mourinho sebagai figur tepat untuk membawa klub kembali ke jalur juara, baik di level domestik maupun Eropa, setelah periode inkonsistensi performa dalam beberapa musim terakhir.
Rui Costa menegaskan bahwa alasan utama merekrut Mourinho adalah rekam jejaknya sebagai pelatih dengan mentalitas pemenang. Menurutnya, Benfica membutuhkan sosok berpengalaman yang terbiasa menghadapi tekanan besar dan mampu mengelola tim dengan target juara. “Kebutuhan kami ialah pelatih dengan catatan kemenangan. Mourinho ada jawabannya,” ujar Rui Costa saat pengumuman resmi pada Jumat, 19 September 2025.
Kontrak Mourinho bersama Benfica berdurasi hingga 2027, dengan klausul khusus yang mengaitkan kelangsungan kerja sama dengan masa jabatan Rui Costa sebagai presiden klub. Klausul ini menunjukkan besarnya kepercayaan manajemen terhadap Mourinho sekaligus komitmen jangka menengah untuk membangun stabilitas tim, sesuatu yang sempat hilang dalam dinamika internal Benfica beberapa tahun terakhir.
Bagi Mourinho, kepulangan ke Estádio da Luz bukan sekadar pekerjaan baru, melainkan perjalanan emosional. Benfica adalah klub besar pertama yang memberinya kepercayaan sebagai pelatih kepala pada tahun 2000. Kini, dengan pengalaman panjang dan koleksi gelar bergengsi, Mourinho datang dengan pendekatan yang lebih matang dan rendah hati. “Janji saya adalah hidup untuk Benfica, untuk misi saya. Di sini, saya bukan yang penting. Benfica dan para suporternya yang penting,” ujar Mourinho di pusat latihan Seixal, Lisbon.
Periode singkat Mourinho di Benfica pada awal kariernya memang berakhir tanpa gelar dan diwarnai gejolak internal klub. Pergantian kepemimpinan presiden kala itu membuat posisinya rapuh, meskipun performa tim tidak sepenuhnya mengecewakan. Minimnya dukungan manajemen dan kuatnya politik internal menjadi pelajaran penting yang kelak membentuk karakter Mourinho sebagai pelatih yang sangat sadar akan dinamika di balik layar sepak bola profesional.
Pengalaman pahit tersebut justru menjadi fondasi kesuksesan Mourinho di kemudian hari, terutama saat membawa FC Porto menjuarai Liga Champions 2004. Kini, pada 2025, situasinya berbeda. Rui Costa kembali terpilih sebagai presiden Benfica pada 9 November 2025, memastikan stabilitas manajemen dan memberikan ruang kerja yang lebih aman bagi Mourinho.
Dengan dukungan penuh klub, ekspektasi tinggi pun mengiringi langkah Mourinho. Benfica berharap kombinasi pengalaman, kedewasaan, dan mental juara sang pelatih mampu menyatukan kembali ambisi klub dan suporter, sekaligus menghapus luka lama dengan prestasi nyata di lapangan.***






