LAMPUNG SELATAN – Dalam perayaan Dies Natalis ke-7, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) memberikan 7 jenis penghargaan kepada para tokoh yang berjasa dalam mendukung percepatan pembangunan ITERA.
Ada tujuh jenis penghargaan yang dianugerahkan kepada para tokoh nasional, lokal, dan internal ITERA, di antaranya,
- Penghargaan ITERA Adi Karsa Utama Amarta diberikan kepada Alm. Prof. Ir. Ofyar Z Tamin, M.Sc., Ph.D., IPU., Rektor Pertama ITERA yang sangat berjasa dalam merintis pembangunan ITERA.
- Penghargaan ITERA Adi Karsa Utama diberikan kepada dua tokoh yaitu :
-Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
-Sudin, S.E., Ketua Komisi IV DPR RI - Penghargaan ITERA Adi Karsa Madya diberikan kepada dua tokoh yaitu :
-Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM, ASEAN Eng M., Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
-Hj. Eva Dwiana, Walikota Bandar Lampung. - Penghargaan ITERA Adi Karsa Madya Amarta, diberikan kepada Alm. Bambang Suryadi, S.H., M.H., anggota Komisi V DPR RI.
- Penghargaan ITERA Adi Karsa Pratama diberikan kepada 5 tokoh yaitu:
-Ir. Abdul Muis, M.T, Direktur Pengadaan Jasa, Ditjen Bina Konstruksi, Kementerian PUPR.
-Nafiron Musfiqinuddin, S.E., M.M, Subkoordinator Kebijakan Sarana dan Prasarana Direktorat Sumber Daya, Ditjen Diktiristek.
-Umar Ahmad, S.P., Bupati Tulang Bawang Barat.
-Ir. Maria Doeni Isa, ST, M.M, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung.
-Rien Marlia, S.T., M.T., Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Lampung. - ITERA juga memberikan penghargaan ITERA Cendikia Utama diberikan kepada para dosen ITERA yaitu:
-Dr. Sunarsih, S.S., M.A., Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Teknologi Infrastruktu dan Kewilayahan.
-Dr. Ikah Ning Prasetiowati Permanasari, S.Si., M.Si., Dosen Program Studi Fisika Jurusan Sains.
-Dr. Muhamad Fatikul Arif, S.T. M.Sc., Dosen Program Studi Teknik Material, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Sub Jurusan Teknik Manufaktur dan Kebumian. -Nova Anika, S.T.P., M.Si., Ph.D., Dosen Program Studi Teknik Biosistem, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Sub Jurusan Teknik Proses dan Hayati. - Penghargaan ITERA Adi Nayaka diberikan kepada:
-Selvi Gustiana, S.Pd., Tendik Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
-Yanti Sri Dewi, S.E., Tendik Jurusan Sains
-Lisdiana, S.Pd.SD., Tendik Bagian Umum dan Akademik.

Meski masih tergolong perguruan tinggi negeri baru, berbagai capaian dan inovasi di bidang pendidikan tinggi, serta sains dan teknologi berhasil ditorehkan oleh ITERA yang berlokasi di Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Dalam kegiatan ini, Presiden Republik Indonesia, Ir. H Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan virtual. Jokowi menilai di era disrupsi yang sedang berlangsung, ITERA sebagai perguruan tinggi negeri baru justru mempunyai peluang besar untuk mengembangkan cara-cara baru, mengembangkan strategi baru.
“Sebab bagi perguruan tinggi yang sudah berumur lebih dari setengah abad, mereka sedang berjuang untuk meremajakan diri, untuk menghadapi disrupsi, sedangkan ITERA masih remaja bisa langsung berinovasi dengan strategi-strategi barunya,” ujar Jokowi.
Jokowi berharap, ITERA dapat terus mengembangkan strategi baru yang lebih taktis, lebih efektif, yang lebih efisien. Manfaatkan kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, manfaatkan edutech atau education technology agar mahasiswa bisa belajar kepada siapa dan tentang apa saja.
“Lakukan kerja sama besar-besaran dengan pelaku-pelaku industri, untuk mengembangkan inovasi dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan mendidik mahasiswa untuk menyongsong pekerjaan masa depan atau future job, yang terus dinamis dan berubah, selamat berkarya ITERA untuk kemajuan Indonesia,” ungkap Presiden Jokowi.
Sementara itu, Rektor ITERA Prof. Dr. Ing. Drs. Ir. Mitra Djamal, IPU., menyampaikan gagasan besar mengenai pentingnya pendirian ITERA. Kampus ini lahir atas dasar kebutuhan tenaga engineer berkualitas di Indonesia, yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 2011 sesuai kajian terkait pendidikan dan pembangunan.
“Salah satu hasil kajiannya menyebutkan bahwa jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia yang fokus pada bidang teknik dan natural sciences masih sangat sedikit dibandingkan dengan bidang lainnya,” ungkap Prof. Mitra Djamal.
Menurut Mitra Djamal, pemerintah tidak bisa dengan hanya mengandalkan dua Institut Teknologi Negeri yang ada di Tanah Air, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang keduanya berada di Pulau Jawa.
“Hingga ITERA akhirnya didirikan 6 Oktober 2014 oleh Presiden Republik Indonesia yang saat itu Jenderal TNI (HOR.) (Purn.) Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, M.A., GCB., AC. melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 124 Tahun 2014 tentang Pendirian ITERA. Sejak tahun 2013 hingga 2021, telah dilaksanakan pembangunan gedung serta sarana prasarana sebanyak 34 unit yang bersumber dari berbagai anggaran baik pemerintah, BUMN, hingga swasta,” jelasnya.
Prof. Mitra Djamal juga mengungkapkan, saat ini ITERA telah memiliki mahasiswa aktif mencapai 16.174 mahasiswa, dari berbagai daerah di tanah air dan direncanakan akan meningkat menjadi 64.035 ribu mahasiswa pada tahun 2039.
“ITERA saat ini telah menjalankan tiga jurusan yaitu: Jurusan Sains; Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan; dan Jurusan Teknologi Produksi dan Industri. Jumlah total Program Studi (Prodi) yang dijalankan sebanyak 35 Prodi Sarjana dan 1 Prodi Magister Fisika,” pungkasnya.
Laporan Siska Purnama