BANDARLAMPUNG, Saibetik.com – Bandar Lampung memiliki stok 500 ekor sapi untuk hari raya Idul Adha. Hewan kurban milik kelompok peternak Sepakat Makmur Bersama itu dipastikan sehat.
Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung terus memantau dan memeriksa ketersediaan hewan kurban untuk kebutuhan masyarakat Bandar Lampung. Selain itu juga memastikan sapi sehat dari penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Pertanian, Agustini menyebutkan, kelompok peternak binaan tersebar di 15 lokasi. Dan seluruhnya didatangi untuk mengecek kesehatan hewan kurban.
“Khusus sapi persiapan lebaran ini ada sekitar 500 ekor. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada gejala yang menunjukan hewan kita terkena PMK, jadi ya masih aman jelang Idul Adha,” ungkap Agustini, di Jalan Pulau Singkep 7, Sukarame, Jumat (20/5/2022).
Namun, sambungnya, pihaknya tetap akan menerima masuknya stok hewan ternak ke Bandar Lampung. Dengan syarat ada sertifikat pengawasan lalu lintas ternak, dan sudah teridentifikasi sehat dari PMK.
“Lapak-lapak yang biasanya jual hewan ternak saat jelang Idul Adha, nanti juga akan dilakukan pemeriksaan kesehatannya. Dan kita juga selalu komunikasi dengan provinsi dan anggota kelompok binaan lainnya, untuk mewaspadai PMK. Kalaupun nanti ada gejalanya maka cepat dilaporkan ke kita,” jelasnya.
Agustini menghimbau, masyarakat untuk membeli hewan kurban di kelompok peternak binaan Pemkot setempat. Hal itu jelasnya, guna menghindari masyarakat membeli hewan yang terkena penyakit, karena disana rutin dilakukan pemeriksaan.
“Termasuk saat pemotongannya, kita himbau masyarakat agar memotong sapi nya di Rumah Potong Hewan (RPH)/ Tempat Pemotongan Hewan (TPH),” himbaunya.
Menurutnya, secara umum ciri-ciri sapi yang terkena PMK adalah mulutnya mengeluarkan air liur yang berlebihan dan di kuku ada bercak-bercak kemudian di mulutnya ada terinfeksi.
“Tapi dagingnya itu boleh dikonsumsi, tapi dengan dimasak matang. Ya tapi hati nya saja yang dibuang karena biasanya ada bercak,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Kelompok Ternak Sepakat Makmur Bersama, Bahrun Kholil mengatakan, hingga saat ini PMK itu belum ada dampaknya terhadap ternak disini.
“Ternak disini juga gejalanya belum ada. Sapi kita ambil dari daerah Lampung selatan dan dari tetangga dan anggota kita,” ujarnya.
Menurutnya, walaupun kandang ternak sapi tersebut ditengah permukiman warga, tapi alhamdulillah tidak ada yang komplain karena baunya tidak keluar, karena dikelola dengan baik.
“Sejak kandang ternak berdiri dari 2016 hingga sekarang usahanya lancar. Untuk hewan kurban di kita alhamdulillah sudah hampir habis dipesan, tinggal 3 ekor lagi,” pungkasnya.***
Laporan Redaksi Saibetik