BANDAR LAMPUNG, Saibetik.com – Politisi Herman HN buka suara terkait beredarnya isu perselingkuhan, yang diduga menyeret nama istrinya Eva Dwiana Herman HN.
Ketua DPW Partai NasDem Lampung ini memastikan kabar perselingkuhan yang tengah ramai diperbincangkan adalah Hoax dan Fitnah yang tidak berdasar.
Mantan Wali Kota Bandar Lampung dua periode itu juga menggelar sayembara berhadiah uang tunai senilai Rp3 milyar, kepada penyebar isu jika bisa membuktikan kebenaran berita tersebut.
“Isu yang dibuat beberapa hari ini hoax !. Fitnah, kalau itu menyangkut nama istri saya. Kalau jentel sebut namanya, saya kasih satu milyar, sebut siapa yang nyuruh (buat berita hoax) dua milyar, jadi tiga milyar. Saya habisin harta saya nggak apa-apa, yang penting nama baik,” kata Herman HN, saat menggelar Konferensi Pers, di Golden Dragon Garaha Wangsa, Senin (24/1/2022) sore.
Herman HN mengaku isu yang dibuat dalam media online tersebut memang tidak secara terang-terangan menyebut nama serta jabatan dirinya dan istrinya. Namun, kata dia, dinilai dapat menyeret opini publik yang berdampak negatif dan meresahkan masyarakat.
“Ini menghancurkan karakter, menghancurkan nama baik. Ini menyangkut harga diri dan nama baik keluarga saya. Kalau benar isu ini ditujukan pada saya dan istri saya, ini penghinaan bagi keluarga saya. Memang namanya di samarkan, tapi pasti mengundang image masyarakat bahwa itu saya dan istri saya,” ungkap Herman HN.
Menurutnya, upaya merusak karakter sang Politisi dengan mengangkat isu personal kontraproduktif dan tidak bermanfaat ini, menunjukkan kegagalan dalam mencari celah mengkritisi dari sisi objektif. Terlebih dijadikan bahan dalam berpolitik.
“Kalau urusan politik yang baik-baiklah. Jangan bawa-bawa harga diri orang, nama baik orang. Saya tau permainan ini, nanti ini akan diangkat lagi, saat pemilu menguap. Kalau benci dengan saya temukan saya, dimana pun, jam berapa pun, mau empat mata pun,” ungkapnya.
Herman meminta agar media massa dan media online untuk memuat berita yang benar dan mendidik publik kearah yang positif. Dan memberikan kritik kepada pejabat pemerintah yang berunsur untuk perubahan dan pembangunan.
“Kita harus berani memberitakan yang benar. Yang benar katakan benar, yang salah katakan salah. Tapi ini isu di media online tidak menyebut nama jelas dan jabatan. Dan saya ngerti hukum, jadi nanti dengan cara lain (penyelesaiannya). Allah nggak tidur, nanti Allah yang ngatur,” pungkasnya.
Laporan Siska Purnama