BANDAR LAMPUNG, Saibetik.com – Kasus Intimidasi Wartawan yang dilakukan oknum petugas Pengamanan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bandar Lampung dapat dipindanakan.
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Lampung Hendriansyah menyebut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers, tertulis aturan tentang pers, termasuk ketentuan umum, asas, fungsi, hak, kewajiban, dan peranan pers.
Selain itu, kata dia, diatur pula tentang peran serta masyarakat dan ketentuan pidana, seperti halnya UU Pers Pasal 18 Ayat (1), yang tertulis.
“Bahwa setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat, atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana. Dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah),” kata Hendry kepada wartawan, Senin (24/1/2022).
Dalam kasus intimidasi yang dilakukan tiga orang oknum petugas satuan keamanan BPN terhadap wartawan Lampung Televisi Dedi Kapriyanto, dengan cara menghalangi sampai dengan merampas alat kerja Jurnalistik mendapat kecaman IJTI Lampung.
“Karena jelas wartawan saat melakukan peliputan di Kantor BPN mendapatkan intimidasi, ini berdasarkan video yang beredar. Dimana kamera Dedi sempat diambil, untung Dedi bisa mengamankan kasus tersebut,” ungkapnya.
- Baca juga : Aksi Petugas Keamanan BPN Rampas Alat Kerja Wartawan Dikecam PWI Lampung, Kriminal dan Tentang HAM
Saat itu juga, lanjut Hendry, oknum Satpam juga meminta wartawan untuk menghapus video hasil liputan yang diambil.
“Dalam kasus ini kami dari IJTI Lampung mengecam dan meminta kepada semua pihak yang ada di Lampung ini menghormati kerja pers,” pungkasnya.
Laporan Siska Purnama