BANDAR LAMPUNG, Saibetik.com – Mengincar berkah di bulan ramadhan, Edi Santoso (48) eks narapidana teroris bagi-bagi Sembako dan Takjil kepada tetangga dan teman sejawat.
Mantan anggota organisasi mujahidin indonesia itu memberikan sejumlah bahan pokok berupa beras, minyak goreng, gula, mie instan, dan sarden kepada rekan dalam Paguyuban Mangkubumi Putra Lampung.
Adapun rekan yang dijumpainya, yakni Pamriyanto, warga Jati Agung, Lampung Selatan. Solihin dan Anton Sujarwo. Yang mana ketiganya juga merupakan mantan narapidana terorisme (Napiter).
“Ini sekedar untuk membantu teman-teman yang membutuhkan. Apa lagi ini kan bulan puasa, mungkin bisa digunakan untuk berbuka puasa dan sahur,” kata Edi, Rabu siang (20/4/2022)
Selain berbagi berkah ramadan, Edi mengaku menjumpai rekannya untuk bersilahturahmi, sekaligus mengajak kembali patuh dan mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Ya, semuanya ini untuk kemaslahatan kami bersama. Saya yakin, kami bisa kembali hidup seperti warga pada umumnya. Berkumpul bersama keluarga, bekerja dengan kemampuan, serta berbaur bersama warga lainnya,” ucap Edi.
Edi mengatakan, untuk mengajak ketiga rekannya tetap istiqomah dan konsisten meniti kehidupan di masyarakat. Serta tidak melanggar peraturan pemerintah yang berpotensi menimbulkan kegaduhan.
“Serta meninggalkan segala bentuk paham dan ajaran yang menyimpang di masa lalu,” ujarnya.
Dikatakannya, usai mengunjungi mantan rekan sejawat. Edi kemudian berbagi menu buka puasa atau takjil berupa pempek, bubur sumsum, serta es buah. Paket makanan itu dibagikan kepada tetangga dan warga di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
“Tetangga juga punya hak atas ini semua. Kan saya sudah bertempat tinggal lagi disini, jadi harus mulai berbaur serta bergaul kembali dengan mereka,” terang Edi.

Edi berharap kembali dirinya dengan berkumpul bersama keluarga, teman dan warga sekitar, dapat menjadi contoh kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat di Provinsi Lampung.
Agar tidak terjerumus dan mengikuti ajaran kelompok radikal yang dilarang oleh pemerintah. Jika tidak ingin berurusan dengan hukum serta kehilangan orang orang terdekat yang disayanginya.
“Segala sesuatu kan ada hikmahnya, mungkin inilah jalan saya untuk kembali meniti hidup yang lebih baik. Saya juga bersyukur semua orang masih dapat menerima kembali saya seperti dulu lagi,” pungkasnya.
Sementara, Muhammad Tomi, Ketua RT 08 di Kelurahan Panjang Selatan, Bandar Lampung mengatakan bahwa warga setempat sudah berdamai dengan masa lalu, dan kembali menerima Edi sebagai warga dilingkungan tersebut.
“Ya harapannya agar Mas Edi bisa kembali bergaul dengan warga disini. Mas Edi juga sudah sering terlihat ke masjid untuk sholat berjamaah dan sholat tawarih,” kata RT Tomi.
Tomi memberitahukan bahwa beberapa bulan terakhir, Edi terlihat sudah berinteraksi baik dengan warga sekitar. Untuk melaksanakan kegiatan kemasyarakatan.
“Mas Edi ini rupanya hobi main catur, kalau selesai solat dari masjid, pasti dia kumpul di pos ronda atau ke rumah warga untuk main catur. Ya warga juga senang dengan perubahan pada Mas Edi,” ungkapnya.
Tomi untuk membantunya membagikan takjil makanan kepada sejumlah warga yang berada di sekitar tempat tinggalnya. Tujuannya agar warga dapat mengetahui jika Edi sudah kembali tinggal di kediamannya, serta berharap agar bisa kembali bergaul seperti sediakala.***
Laporan Siska Purnama