SAIBETIK– Kilauan malam di Rest Area Pekon Wates, Gadingrejo, terasa lebih manis pada Sabtu (29/6) ketika program inovatif bertajuk #SeruputMadu resmi diluncurkan. Program ini bukan sekadar perayaan menjelang Hari Bhayangkara ke-79, melainkan langkah konkret Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunnus Saputra, untuk menggairahkan potensi UMKM lokal—khususnya Omah Tawon Mataram.
Yang membuat acara semakin spesial, kehadiran Putri Indonesia Pariwisata 2023, Lulu Zaharani, turut memeriahkan peluncuran. Dengan balutan budaya dan pesona lokal, Lulu tampil anggun mendukung program yang menyatukan wisata, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
Madu Langsung dari Sarang: Pengalaman Baru yang Menggugah
Berbeda dari madu kemasan biasa, #SeruputMadu menawarkan sensasi menyedot madu langsung dari sarangnya. “Ada sensasi aneh tapi menyenangkan. Dan saya pikir, kenapa pengalaman ini hanya dirasakan oleh tamu atau pejabat?” ujar Kapolres dengan senyum. Ia ingin masyarakat Pringsewu juga bisa merasakan pengalaman unik ini—murah meriah tapi bernilai tinggi.
“Kalau di sini seruput hanya Rp10.000, di tempat elit seperti Plaza Senayan bisa jadi Rp50.000. Inilah potensi yang harus kita angkat,” tambahnya. Ia berharap #SeruputMadu bisa menjadi ikon baru Pringsewu, mendobrak batas lokal menuju pasar nasional.
Dukungan Pemda dan Harapan Menjadi Wisata Edukasi
Bupati Pringsewu, Riyanto Pamungkas, menyambut penuh apresiasi atas inovasi Polres Pringsewu. Menurutnya, pengembangan UMKM seperti Omah Tawon adalah solusi cerdas bagi daerah yang tidak memiliki wisata alam seperti laut atau gunung.
“Kita tak punya laut atau pegunungan, tapi kita punya kreativitas. Dan ini adalah kekuatan utama Pringsewu,” tegasnya. Ia juga memberi arahan agar Omah Tawon dikembangkan menjadi destinasi wisata edukasi berbasis alam dan madu—yang tak hanya menarik wisatawan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Dari Sarang ke Simbol Daerah
Peluncuran #SeruputMadu ini disambut hangat oleh masyarakat, komunitas lokal, hingga tokoh-tokoh Forkopimda. Suasana Dekranasda Café malam itu menjadi saksi semangat kolaborasi antara kepolisian, pemerintah daerah, pelaku UMKM, dan masyarakat yang rindu akan inovasi.
Dengan tagline sederhana namun bermakna—“Seruput Sekali, Cinta Selamanya”—madu asli Pringsewu tak hanya menjadi komoditas, tetapi lambang manisnya harapan, kerja sama, dan cita rasa lokal yang siap dikenalkan ke panggung nasional.***