SAIBETIK– Proyek Jalan Tol Bakauheni–Terbanggi Besar (Bakter) yang digarap oleh PT Hakaaston tak hanya berbicara tentang beton dan aspal. Proyek ini juga menjadi sarana nyata dalam mendukung program prioritas nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi desa.
Manager Public Affairs Hakaaston, M. Alkautsar, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah mengembangkan program ketahanan pangan di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Merbau Mataram, Lampung Selatan. Fokus utama program ini adalah pemanfaatan lahan pekarangan warga melalui kelompok wanita tani (KWT).
“Kami mendorong pemanfaatan lahan tidur menjadi kebun sayur produktif. Bibit sayur yang ditanam warga justru dibeli dari hasil penjualan limbah botol plastik yang kami kumpulkan di sepanjang ruas tol Bakter,” ungkap Alkautsar, Senin (29/7).
Tak hanya fokus pada aspek pertanian, limbah botol plastik juga dimanfaatkan menjadi produk kreatif seperti kursi daur ulang yang bernilai jual. Hakaaston menggandeng komunitas pengelola limbah dan Dinas Lingkungan Hidup Lampung Selatan untuk mengembangkan inovasi berbasis daur ulang.
“Kami sedang mengembangkan kursi dan produk kerajinan lainnya dari plastik bekas. Ke depan, akan kami dorong melalui kanal digital dan pameran UMKM agar dikenal lebih luas,” tambahnya.
Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar proyek tol. Dengan model kolaboratif seperti ini, Hakaaston menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pembangunan yang tidak sekadar fisik, tapi juga menyentuh aspek sosial dan lingkungan.
Program ini diharapkan menjadi contoh konkret bagaimana proyek infrastruktur nasional dapat sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi rakyat, selaras dengan misi Asta Cita dalam membangun desa dan ketahanan pangan berkelanjutan.****