SAIBETIK— Yayasan Garuda Di Lautku bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertema “Ketahanan Pangan dari Laut dan Wilayah Pesisir” di Gedung BRIN, Jakarta. Diskusi ini menjadi bagian penting dalam mendorong pemanfaatan potensi ekonomi biru untuk menjawab tantangan ketahanan pangan nasional.
Wakil Kepala BRIN, Amarulla Octavian, menyampaikan bahwa FGD ini dilatarbelakangi kekhawatiran atas meningkatnya kebutuhan pangan dunia seiring dengan proyeksi pertumbuhan populasi global yang akan mencapai 9 miliar jiwa pada pertengahan abad ini, menuntut peningkatan produksi pangan sebesar 70 persen dari kapasitas saat ini.
“Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia punya potensi laut luar biasa untuk menyuplai kebutuhan pangan nasional,” ujar Amarulla.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah telah menerapkan lima kebijakan ekonomi biru, yaitu:
- Perluasan konservasi laut
- Penangkapan ikan terukur
- Pengembangan budidaya berkelanjutan
- Pengelolaan wilayah pesisir
- Penanganan sampah laut
FGD ini juga menjadi wadah untuk menyerap pemikiran para ahli dan pemangku kepentingan kunci dalam rangka mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam bidang ketahanan pangan berbasis maritim.
Djodi Pamungkas, Pembimbing Yayasan Garuda Di Lautku, menekankan bahwa upaya pemenuhan pangan dari laut harus tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.
“Ketahanan pangan tak bisa dilepaskan dari perlindungan ekosistem laut. Melalui FGD ini, kami ingin memahami lebih jauh arah riset BRIN serta langkah pemerintah dalam mewujudkan visi ketahanan pangan nasional berbasis sumber daya maritim,” jelas Djodi.
Djodi juga mengapresiasi keterbukaan data dari BRIN yang memungkinkan kolaborasi strategis antara lembaga riset, organisasi lingkungan, dan pemerintah.
“Kolaborasi ini sangat membantu. Hasil FGD ini akan kami teruskan ke pemerintah bersama BRIN sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan,” tambahnya.
Yayasan Garuda Di Lautku sendiri merupakan gerakan sosial berbasis maritim yang diinisiasi oleh TNI Angkatan Laut, dengan fokus utama pada pelestarian ekosistem laut dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga sumber daya kelautan untuk masa depan bangsa.***