SAIBETIK — Setelah sempat terhenti akibat pendangkalan alur pelabuhan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali mengaktifkan layanan penyeberangan Bengkulu–Enggano menggunakan KMP Pulo Tello. Keputusan ini menegaskan komitmen ASDP dalam membuka akses ke wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) serta menjaga kelangsungan distribusi logistik dan mobilitas masyarakat.
Operasional kembali dimulai setelah suksesnya uji coba keluar alur pada Senin (14/4). Uji coba dilakukan menyusul tertutupnya jalur pelayaran akibat pasir yang mengendap di Pelabuhan Pulau Baai sejak akhir Maret lalu. Proses ini melibatkan berbagai instansi, mulai dari PT Pelindo, Basarnas, Lanal Bengkulu, KPLP, Kapal Nelayan, hingga Polair Polda.
“Kami hadir sebagai penggerak konektivitas nasional. KMP Pulo Tello kembali beroperasi demi memastikan masyarakat Enggano tetap terhubung dengan Bengkulu, baik untuk kebutuhan logistik maupun pelayanan publik,” ujar Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP.
KMP Pulo Tello dijadwalkan berangkat pada Selasa (16/4) pukul 21.30 WIB, membawa sekitar 260 penumpang. Perjalanan diperkirakan memakan waktu 12 hingga 14 jam. Penumpang dimobilisasi dengan bantuan kapal-kapal kecil menuju KMP Pulo Tello yang berada di luar alur pelabuhan.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa ASDP tak hanya melayani pelayaran, tetapi juga menjadi jembatan kehidupan bagi masyarakat di daerah terpencil.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, ASDP terus berupaya memastikan layanan transportasi penyeberangan tetap prima, adaptif, dan mendukung pertumbuhan wilayah melalui konektivitas yang inklusif dan berkelanjutan.***