SAIBETIK–Meski melirik elektabilitas Kaesang, namun Gerindra sama sekali tak berminat jadikan Kaesang sebagai cagub baik di DKI maupun Jateng.
Di DKI, Prabowo bahkan punya kecenderungan untuk memberikan restu kepada Anies Baswedan untuk investasi Pilpres 2029 mendatang.
Prabowo memang tengah mempertimbangkan restunya untuk seterunya di pilpres lalu. Ia punya keinginan untuk menggandeng Anies sebagai wakilnya di Pilpres 2029.
Apalagi, banyak pengamat yang menilai jika Gibran akan maju sebagai kandidat presiden pada pilpres mendatang sehingga perlu diantisipasi.
Karenanya, sampai saat ini Gerindra sama sekali tak punya opsi untuk memilih Kaesang sebagai kandidat Cagub DKI.
Apalagi, berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei, nama Kaesang juga punya tingkat elektabilitas yang minim.
Sikap Gerindra yang cenderung tak tegas untuk mendukung Kaesang ini juga terlihat di Pilgub Jateng.
Prabowo lebih memilih Kapolda Jateng Ahmad Lutfhi sebagai kandidat yang bakal diusung Gerindra.
Prabowo bahkan merelakan mantan asprinya Sudaryono untuk tak maju di Pilgub Jateng demi memberi jalan Ahmad Lutfhi.
Sebagai gantinya, Sudaryono memang diberi jabatan sebagai Wakil Menteri Pertanian yang baru saja dilantik.
Strategi menempatkan Sudaryono sebagai Wamentan ini juga menjadi cara Gerindra untuk membuka jalan Kaesang untuk berdampingan dengan Ahmad Lutfhi sebagai cawagub.
Sebelumnya, berdasarkan hasil survei Litbang Kompas dan IDN, elektabilitas Kaesang memang memprihatinkan baik di DKI maupun di Jateng.
Hasil survei Litbang Kompas di DKI, Kaesang bahkanya hanya mendapat angka satu persen, jauh dibanding Anies, Ahok maupun RK.
Sedangkan di Jateng, mengacu pada hasil survei IDN, elektabilitas Kaesang bahkan hanya di kisaran nol koma, terpaut jauh dibanding Ahmad Lutfhi.*