ANALISA
SAIBETIK-Keputusan Gerinda memberikan rekomendasi kepada Marshel memunculkan pertanyaan benarkah Marshel Widianto hanya jadi boneka politik di Pilwakot Tangsel.
Indikasi ini kian menguat mana kala Gerindra hanya merekomendasikan Marshel sebagai Calon Wakil Walikota Tangsel.
Selain itu, pasca ditetapkannya Marshel sebagai kandidat oleh Gerindra juga menimbulkan banyak reaksi yang cenderung mengarah pada penolakan atas penunjukan Marshel tersebut.
Selain dari kalangan selebritis, penolakan Marshel Widianto sebagai kandidat di Tangsel juga datang dari warga Tangerang Selatan.
Di sisi lain, sampai saat ini pun, belum ada satu pun kandidat calon walikota yang ingin berpasangan dengan komika ini.
Maka amat wajar jika banyak yang menduga jika benarkah Marshel Widianto hanya jadi boneka politik di Pilwakot Tangsel?.
Marshel dianggap hanya sebagai ‘pembuka jalan’ untuk kandidat tertentu agar bisa menang dengan mudah di Pilwakot Tangerang Selatan.
Karena sejak ditetapkan oleh Gerindra sebagai calon wakil walikota, reaksi penolakan terhadap Marshel cenderung lebih dominan ketimbang dukungan untuk dirinya.
Sejauh ini, memang hanya ada pasangan petahana Benjamin Davnie dan Pilar Saga yang sudah menyatakan diri akan maju kembali.
Jika tudingan terkait benarkah Marshel Widianto hanya jadi boneka politik di Pilwakot Tangsel, maka akan condong mengarah pada upaya pasangan petahana agar bisa menang dengan mudah.
Apalagi, Pilar Saga kandidat calon wakil walikota adalah cucu dari Abah Chasan yang merupakan tokoh terkemuka di Banten.***