SAIBETIK— Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menegaskan pentingnya dukungan terhadap kesehatan mental anak berkebutuhan khusus dalam kegiatan yang digelar oleh CIMSA Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila) bekerja sama dengan Lions Club Bandar Lampung, di Pizza Hut, Jalan Raden Intan, Minggu (19/10/2025). Acara tersebut mengusung tema “Hadirkan Cinta untuk Mendukung Kesehatan Mental Anak-Anak Berkebutuhan Khusus” atau Bring Love to Support Special Children’s Mental Health (Blossom).
Blossom merupakan program yang menekankan pendekatan holistik, menggabungkan aspek sosial, edukasi, dan kreativitas untuk meningkatkan kesejahteraan mental anak-anak dengan kebutuhan khusus. Sekitar 50 peserta hadir, termasuk anak-anak dengan berbagai disabilitas, beserta orang tua, relawan, tenaga profesional, serta mahasiswa Fakultas Kedokteran Unila.
Dalam sambutannya, Wagub Jihan memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat, khususnya CIMSA Unila dan Lions Club Bandar Lampung. Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar acara sosial, melainkan gerakan moral dan spiritual untuk menumbuhkan empati dan kepedulian masyarakat terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.
“Kegiatan Blossom ini membuktikan bahwa kepedulian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus bukan sekadar wacana, tetapi dapat diwujudkan melalui kolaborasi nyata antara pemerintah, akademisi, organisasi sosial, dan masyarakat. Semoga gerakan seperti ini menjadi inspirasi bagi daerah lain di Lampung untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan suportif,” ujar Jihan.
Interaksi Personal dan Kreativitas Anak
Wakil Gubernur Jihan terlihat berkeliling area kegiatan, berbincang dengan para peserta, serta mengamati berbagai aktivitas kreatif. Ia memuji hasil karya seni anak-anak, sekaligus memberikan motivasi agar mereka terus berani mengekspresikan diri.
“Bagus sekali gradasinya, Arvan. Ini mau diwarnai hijau, ya? Kreativitasmu luar biasa,” kata Jihan sambil tersenyum, memotivasi peserta yang sedang mewarnai. Interaksi ini menegaskan pendekatan personal dalam mendukung kesehatan mental, yang dianggap sama pentingnya dengan intervensi profesional.
Dokter pendamping dari CIMSA FK Unila menjelaskan bahwa Blossom menyediakan berbagai kegiatan stimulatif, mulai dari mewarnai, bermain musik, hingga kegiatan interaktif yang meningkatkan konsentrasi, ekspresi emosi, dan kemampuan sosial anak-anak. Pendekatan ini sejalan dengan standar kesehatan mental anak yang menekankan stimulasi positif, dukungan sosial, dan rasa aman.
Dampak dan Harapan Kegiatan
Blossom tidak hanya menjadi wadah edukasi bagi anak-anak, tetapi juga sebagai ruang pertukaran pengalaman bagi orang tua dan relawan. Orang tua diberikan pemahaman tentang cara mendampingi anak berkebutuhan khusus secara efektif, sedangkan relawan dan mahasiswa belajar menerapkan pendekatan profesional yang humanis dan empatik.
“Melalui Blossom, kita ingin menunjukkan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensinya. Dukungan masyarakat dan kolaborasi lintas sektor adalah kunci menciptakan ekosistem inklusif di Lampung,” kata Jihan.
Selain aspek edukasi dan terapi, kegiatan ini juga menekankan pentingnya kesehatan mental sebagai fondasi keberhasilan anak-anak di masa depan. Program Blossom diharapkan dapat terus berkelanjutan, diperluas ke berbagai wilayah, dan menjadi model bagi program kesehatan mental anak-anak berkebutuhan khusus di seluruh Lampung.***