SAIBETIK– Gerakan Ayo Kuliah (GAK) kembali menunjukkan kontribusinya bagi dunia pendidikan di Lampung melalui kegiatan sosialisasi dan motivasi bagi 35 mahasiswa baru angkatan 2025 yang berasal dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Acara berlangsung di ballroom Masjid Raya Al Bakrie, Kota Bandar Lampung, Minggu (19/10/2025), menghadirkan pengalaman inspiratif yang menggabungkan pendidikan, spiritualitas, dan pembinaan karakter.
Founder GAK, Slamet Riyadi, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Yayasan Bakrie Amanah (YBA) dan Manajemen Masjid Raya Al Bakrie atas dukungan penuh terhadap kegiatan ini. “Kami berterima kasih setulusnya sehingga acara ini berjalan lancar dan sukses. Kegiatan diawali dengan sholat Dhuha bersama, bertujuan memperkuat nilai spiritual dan mendekatkan mahasiswa dengan Masjid. Ini bagian dari upaya menumbuhkan cinta dan rasa memiliki terhadap Masjid sejak dini,” ujar Slamet.
Lebih lanjut, Slamet yang merupakan penerima Beasiswa S2 Bakrie Graduate Fellowship (BGF) Universitas Lampung 2011, menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci utama dalam mendorong pembangunan manusia. “Untuk mewujudkan Lampung Maju dan Indonesia Emas 2045, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi faktor penting. Kami berupaya berkontribusi dengan mendorong anak-anak KPM PKH untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, sekaligus membangun kedekatan mereka dengan Masjid, sehingga nilai spiritual dan akademik berjalan seiring,” jelasnya.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan motivasi akademik, tetapi juga sarana pengenalan dan kedekatan anak-anak PKH dengan Masjid. Slamet menekankan bahwa Masjid bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga dapat berfungsi sebagai pusat pendidikan, pengembangan diri, dan sosial kemasyarakatan. “Dengan mengenal Masjid sejak dini, diharapkan mahasiswa memiliki karakter religius, disiplin, dan peduli sosial,” tambahnya.
Rustam Fauzi, Manajemen Masjid Raya Al Bakrie, menyampaikan rasa bangga atas inisiatif GAK dalam memberdayakan anak-anak muda Lampung. “Beberapa komunitas telah menginisiasi kegiatan positif di Masjid, dan GAK menjadi salah satu contoh nyata. Keberfungsian Masjid tidak hanya sebagai pusat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan dan sosial. Program ini telah membantu 969 anak KPM PKH Lampung melanjutkan studi sejak 2017 hingga 2025,” ungkapnya.
Rustam juga menyoroti keberhasilan alumni program GAK yang kini telah menempuh pendidikan S2 melalui Beasiswa LPDP Kemenkeu RI, menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota TNI, serta Pendamping Sosial PKH di Kementerian Sosial RI. “Ini menunjukkan bahwa pendidikan dapat menjadi jalan keluar dari kemiskinan, sekaligus mencetak generasi muda yang berdaya dan berkontribusi bagi masyarakat,” imbuhnya.
Program GAK Lampung menghadirkan kombinasi unik antara motivasi akademik, penguatan spiritual, dan pendidikan karakter, yang dirancang untuk memastikan mahasiswa PKH tidak hanya mampu melanjutkan studi, tetapi juga menjadi generasi unggul yang peduli lingkungan, sosial, dan religius. Ke depan, GAK berencana memperluas cakupan program, menjangkau lebih banyak peserta dari berbagai kabupaten di Lampung, serta bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga pendidikan.***