• Redaksi
  • Tentang Kami
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
No Result
View All Result
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
Rabu, September 17, 2025
No Result
View All Result
Saibetik.com
No Result
View All Result
Home HIBURAN

Penyair Guncang TIM: 80 Tahun Indonesia Merdeka Dibedah Lewat Puisi, Benarkah Kita Sudah Bebas?

Melda by Melda
17/09/2025
in HIBURAN
Penyair Guncang TIM: 80 Tahun Indonesia Merdeka Dibedah Lewat Puisi, Benarkah Kita Sudah Bebas?

SAIBETIK– Delapan dekade Indonesia merdeka ternyata masih menyisakan tanda tanya besar: benarkah bangsa ini sungguh-sungguh merdeka? Pertanyaan tajam itu mencuat dalam acara pembacaan puisi bertajuk “Mari Bertukar Tangkap dalam Sastra” yang digelar di Aula PDS HB Jassin, Gedung Ali Sadikin Lantai 4, Taman Ismail Marzuki (TIM), Minggu 28 September 2025 pukul 13.30 WIB.

Gelaran sastra prestisius ini digagas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) dengan menghadirkan sederet penyair papan atas. Ketua TISI, Octavianus Masheka atau akrab disapa Octa, menyebut acara ini bukan sekadar perayaan, melainkan ruang refleksi untuk membaca kembali perjalanan bangsa selama 80 tahun merdeka.

“Setelah delapan dekade, kita patut bertanya: apakah kita benar-benar sudah merdeka? Pertanyaan itu yang ingin dijawab para penyair lewat karya dan suara mereka,” ujar Octa.

BeritaTerkait

Isbedy Stiawan ZS, Paus Sastra Lampung, Siap Guncang UMKO dengan Pelatihan Menulis Puisi

Malam Panggung Penyair PPN XIII: Totalitas Isbedy Stiawan ZS Bikin Riuh dengan “Tungku di Jalan Raya”

Deretan nama besar mewarnai acara ini, mulai dari Ahmadun Yosi Herfanda, Isbedy Stiawan ZS, Maman S. Mahayana, hingga Sofyan RH Zahid yang tampil sebagai narasumber diskusi. Tak hanya itu, Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri serta seniman kawakan Jose Rizal Manua juga siap mengguncang panggung dengan pembacaan puisi yang diyakini akan menyentuh relung kesadaran publik.

Octa menegaskan bahwa sastra selalu memiliki peran penting dalam perjalanan bangsa. “Seniman ikut berjuang memerdekakan Republik ini lewat karya. Semoga antologi bersama ini menambah kekayaan khazanah sastra kita,” katanya penuh optimisme.

Sementara itu, sastrawan Isbedy Stiawan ZS menyoroti fenomena kebangsaan yang kian rumit dibedakan antara fakta dan metafora. Menurutnya, bahasa simbolik kini justru kerap dipakai untuk menutupi ketidakadilan.

“Cara penguasa menarasikan kesalahan kebijakan seringkali prosaik, bahkan cenderung fiktif. Ingat peristiwa ‘polisi tembak polisi di rumah polisi’? Narasi yang dibangun kala itu begitu fasih, seolah nyata padahal penuh manipulasi,” ujarnya lantang.

Isbedy menilai, bahasa yang semestinya dimiliki sastrawan kini diadopsi penguasa untuk membungkus kelemahan mereka. “Republik Puitik ini seakan telah menular sampai ke pucuk kekuasaan. Simbolisasi, metafora, diksi indah yang biasanya ada di karya sastra, kini dipakai pula oleh pemimpin bangsa. Sampai-sampai urusan membuktikan ijazah asli atau palsu saja terasa begitu rumit,” tambahnya.

Acara ini dipastikan menjadi momentum refleksi kolektif, bukan hanya bagi komunitas sastra, tetapi juga bagi masyarakat luas untuk menimbang kembali makna kemerdekaan. Apakah kebebasan hanya sebatas simbol, atau sudah benar-benar dirasakan oleh rakyat di seluruh penjuru negeri?

Jawabannya, barangkali, ada dalam bait-bait puisi yang akan dilantunkan para penyair besar di TIM akhir September nanti.***

Source: ISBEDY SETIAWAN
Tags: 80 Tahun Indonesia MerdekaAhmadun Yosi HerfandaIsbedy Stiawan ZSJose Rizal ManuaPDS HB JassinRefleksi Kemerdekaansastra IndonesiaSutardji Calzoum BachriTaman Inspirasi Sastra IndonesiaTaman Ismail Marzuki
ShareTweetSendShare
Previous Post

Kalapas Kalianda Tinjau Aset BMN Lapas Lama dan Rumah Dinas, Ada Apa di Baliknya?

No Result
View All Result

Berita Terbaru

Penyair Guncang TIM: 80 Tahun Indonesia Merdeka Dibedah Lewat Puisi, Benarkah Kita Sudah Bebas?

Penyair Guncang TIM: 80 Tahun Indonesia Merdeka Dibedah Lewat Puisi, Benarkah Kita Sudah Bebas?

17/09/2025
Kalapas Kalianda Tinjau Aset BMN Lapas Lama dan Rumah Dinas, Ada Apa di Baliknya?

Kalapas Kalianda Tinjau Aset BMN Lapas Lama dan Rumah Dinas, Ada Apa di Baliknya?

17/09/2025
SMA Siger Eva Dwiana Dicoret Disdikbud Lampung, Status Ilegal Terungkap!

SMA Siger Eva Dwiana Dicoret Disdikbud Lampung, Status Ilegal Terungkap!

17/09/2025
Pemprov Lampung Mulai Bangun Jalan Lingkungan di Pringsewu, Warga Sambut dengan Antusias

Pemprov Lampung Mulai Bangun Jalan Lingkungan di Pringsewu, Warga Sambut dengan Antusias

17/09/2025
Isbedy Stiawan ZS, Paus Sastra Lampung, Siap Guncang UMKO dengan Pelatihan Menulis Puisi

Isbedy Stiawan ZS, Paus Sastra Lampung, Siap Guncang UMKO dengan Pelatihan Menulis Puisi

17/09/2025
Saibetik.com

Saibetik.com bisa berkontribusi untuk pembangunan daerah, peningkatan ekonomi kerakyatan, mengajak masyarakat hidup sehat. Dengan membaca saibetik bisa lebih smart, trendy dan gaul.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved