SAIBETIK— Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dalam beberapa hari terakhir menimbulkan dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Ribuan rumah terendam, akses jalan putus total, serta listrik dan jaringan komunikasi yang belum stabil membuat warga di banyak daerah menghadapi kondisi yang sangat berat. Di tengah situasi ini, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) hadir memberikan dukungan nyata sebagai bentuk komitmen sosial untuk membantu percepatan pemulihan.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), ASDP menyalurkan bantuan kemanusiaan dengan total dukungan sebesar Rp185 juta. Bantuan tersebut dibagi ke empat cabang ASDP di wilayah yang terdampak bencana. Cabang Padang dan Sibolga telah mengeksekusi penyaluran bantuan lebih dahulu kepada warga dan pekerja yang terdampak, sementara bantuan untuk Cabang Singkil dan Banda Aceh direncanakan menyusul dalam waktu dekat. Selain menyalurkan bantuan logistik, ASDP juga berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga selama masa darurat.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menjelaskan bahwa kehadiran perusahaan dalam momen krisis ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral untuk membantu masyarakat. Ia menegaskan bahwa ASDP tidak hanya fokus pada operasional layanan penyeberangan, tetapi juga pada kepedulian sosial. Heru berharap bantuan tersebut dapat memberikan dampak langsung bagi warga yang sedang berjuang menghadapi masa sulit.
Di Sumatera Barat, Cabang Padang menyalurkan bantuan melalui Posko Tanggap Darurat BPBD pada Senin (1/12). Meski kondisi cuaca sempat tidak stabil, operasional kapal tetap berjalan normal. KMP Ambu Ambu tiba di Pelabuhan Tuapejat pukul 04.15 WIB, sementara KMP Gambolo dijadwalkan bertolak dari Pelabuhan Bungus menuju Tuapejat pada pukul 18.00 WIB. Langkah ini memastikan bahwa jalur transportasi laut tetap berjalan dan suplai bantuan dapat terus bergerak.
Di Sibolga, bantuan disalurkan pada Selasa (2/12) sejak pagi hari. ASDP mengirim kebutuhan logistik kepada warga terdampak serta membantu karyawan dan keluarga ASDP yang turut mengalami dampaknya. Kendala listrik padam dan sinyal komunikasi yang lemah tidak menghentikan upaya distribusi bantuan di lapangan. Koordinasi terus dilakukan melalui berbagai jalur untuk memastikan proses berjalan aman dan tepat sasaran.
Situasi lebih sulit ditemukan di Cabang Singkil yang mengalami dampak cukup parah akibat longsor dan banjir besar. Kondisi ini menyebabkan beberapa wilayah terisolasi dan jaringan komunikasi lumpuh total. Meskipun begitu, armada kapal ASDP seperti KMP Aceh Hebat 1, Aceh Hebat 3, dan KMP Teluk Sinabang tetap beroperasi menjaga konektivitas rute Singkil–Aceh. Kapal-kapal ini menjadi jalur utama yang memastikan warga tetap terhubung dengan wilayah lain meski akses darat terputus di banyak titik.
Corporate Secretary ASDP, Windy Andale, mengatakan bahwa penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap dan terukur dengan koordinasi intensif bersama seluruh cabang. Ia menegaskan bahwa ASDP akan terus mengawal proses pemulihan, memastikan seluruh bantuan sampai kepada pihak yang membutuhkan tanpa terkendala hambatan administrasi atau teknis di lapangan.
Melalui berbagai langkah tersebut, ASDP menegaskan bahwa masyarakat Sumatera tidak dibiarkan menghadapi masa sulit ini seorang diri. Dengan kerja sama, kepedulian, dan keteguhan hati, ASDP berharap proses pemulihan berjalan lebih cepat dan memberikan kembali harapan bagi warga yang terdampak bencana.***







