SAIBETIK— Organisasi perempuan Gema Puan secara tegas menyuarakan dukungannya kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera melakukan reshuffle terhadap Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, yang dinilai gagal menjalankan tugas strategisnya di tengah meningkatnya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di berbagai sektor industri.
Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum Gema Puan, Ridwan, dalam pernyataan tertulis pada Jumat, 25 Juli 2025.
“Kami menilai kinerja Menaker saat ini tidak menjawab krisis tenaga kerja nasional. Tidak ada kebijakan yang berdampak nyata dalam mencegah PHK massal ataupun membuka lapangan kerja baru,” ungkap Ridwan.
Gema Puan menyebut, kondisi ketenagakerjaan dalam beberapa bulan terakhir justru menunjukkan kemunduran. Gelombang PHK terus meningkat, sementara penciptaan lapangan kerja baru hampir tidak terdengar.
“Ini bukan sekadar soal teknis, tapi menyangkut nasib jutaan rakyat yang menggantungkan hidupnya pada stabilitas kerja,” tegasnya.
Mereka menilai sektor ketenagakerjaan adalah pilar penting dalam menjaga stabilitas sosial-ekonomi, sehingga dibutuhkan sosok menteri yang tanggap, berpihak pada buruh, dan proaktif menghadapi krisis.
Desakan reshuffle terhadap Menteri Yassierli juga menguat dari kalangan serikat pekerja dan akademisi, yang sama-sama menilai minimnya inovasi dan respons cepat dari Kementerian Ketenagakerjaan dalam menghadapi situasi darurat ini.
Sebagai catatan, Presiden Prabowo sendiri sebelumnya telah memberikan sinyal akan merombak kabinetnya sebagai bagian dari evaluasi kinerja satu tahun masa jabatan, sejak ia resmi dilantik pada Oktober 2024 lalu.
Gema Puan berharap reshuffle tidak sekadar menjadi simbolik politik, tetapi benar-benar membawa perubahan nyata dalam penyelesaian persoalan ketenagakerjaan nasional yang semakin kompleks.***