• Redaksi
  • Tentang Kami
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
No Result
View All Result
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
Minggu, Agustus 24, 2025
No Result
View All Result
Saibetik.com
No Result
View All Result
Home REDAKSI

Dua Mata Pisau Analisis Bedah “Satu Ciuman, Dua Pelukan” Karya Isbedy Stiawan

Melda by Melda
24/02/2025
in REDAKSI
Dua Mata Pisau Analisis Bedah “Satu Ciuman, Dua Pelukan” Karya Isbedy Stiawan

SAIBETIK – Karya terbaru penyair senior Isbedy Stiawan ZS, “Satu Ciuman, Dua Pelukan,” menjadi bahan diskusi intens di Taman Budaya Lampung, Senin (24/2/2024). Dua pendekatan analisis dipakai untuk membedah makna dan kedalaman puisi-puisinya, mengungkap kekuatan metafora yang membentuk identitas kepenyairan sang “Paus Sastra Lampung.”

Salah satu pemantik diskusi, Heri Wardoyo—jurnalis, penulis, sekaligus Ketua Satupena Lampung—mengulas kumpulan puisi ini dalam makalahnya bertajuk “Sungai yang Mengalir di Otak dan Taman dalam Ingatan: Algoritma Puitis Isbedy Stiawan.” Heri menyoroti bagaimana puisi Isbedy merekam jejak emosi dan membangun pola makna dari kekacauan, serupa sinapsis di otak yang saling terkoneksi.

“Penyair memiliki cara berpikir unik. Sungai bagi mereka bukan hanya aliran air, tetapi juga bisa menjadi simbol waktu, luka yang mengalir, atau cinta yang tak membeku,” kata Heri. Ia menambahkan bahwa kepekaan penyair terus terasah seiring waktu, seperti sungai yang mengukir lembah.

BeritaTerkait

No Content Available

Sungai dan Taman: Simbol Puitik dalam Karya Isbedy

Dalam analisisnya, Heri membandingkan eksplorasi sungai dalam puisi Isbedy dengan karya-karya penyair dunia. William Wordsworth melihat sungai sebagai refleksi perasaan, Robert Frost menjadikannya metafora perjalanan hidup, sementara Emily Dickinson menganggapnya sebagai jembatan antara kehidupan dan kematian.

Sementara itu, taman dalam puisi Isbedy disebut sebagai ruang ingatan yang menyimpan jejak pengalaman dan refleksi diri. Heri mengutip Pablo Neruda yang menulis, “Bunga-bunga tumbuh dari luka yang kita siram diam-diam,” untuk menggambarkan bagaimana ingatan emosional diolah menjadi simbol puitis.

Penyair besar lainnya juga menjadikan taman sebagai metafora utama. T.S. Eliot dalam “Burnt Norton” menggambarkan taman sebagai idiom keabadian, sementara Rainer Maria Rilke melihatnya sebagai tempat perenungan spiritual. Seamus Heaney mengelaborasi taman sebagai ruang nostalgia masa kecil dan refleksi diri.

Algoritma Puitis dan Ketajaman Kreativitas

Menurut Heri, “Satu Ciuman, Dua Pelukan” merupakan pencapaian mutakhir dalam perjalanan kreatif Isbedy. Ia menilai bahwa puisi-puisi dalam buku ini tidak sekadar menggunakan sungai dan taman sebagai metafora, tetapi juga sebagai algoritma—pola aliran emosi, refleksi, dan epifani yang terus bergerak.

“Di sini, taman bukan hanya tempat, tetapi juga ingatan yang dihuni oleh jejak-jejak cinta, kehilangan, dan kerinduan,” ujar Heri. Ia mengaitkan puisi Isbedy dengan kutipan Neruda, “Cinta begitu pendek, lupa begitu panjang.”

Sementara itu, Ari Pahala Hutabarat, Direktur Artistik Komunitas Berkat Yakin (KoBer) Lampung, menggarisbawahi bahwa Isbedy adalah contoh nyata konsistensi dalam berkarya. “Meski usia tak lagi muda, Isbedy masih terus membangun keterpukauan dan rasa heran dalam setiap karyanya,” ujar Ari. Ia mengajak seniman muda untuk meneladani semangat dan disiplin kreatif sang penyair.

Membaca puisi Isbedy, lanjut Ari, seakan mengajak pembaca untuk terus berjalan dan pulang. Ia mencontohkan dalam puisi “Cerita dari Perjalanan”: apakah aku bisa pulang sedang/jalan masih ingin kubentang?/…/apakah aku bisa terus merantau/sedang keinginan pulang selalu memukau?

“Puisi ini kontradiktif, tapi justru itu yang membuatnya menarik,” ujar Ari.

Antusiasme dan Apresiasi

Diskusi yang dimoderatori Edi Siswanto dari Universitas Lampung (Unila) ini diawali dengan pembacaan puisi oleh berbagai seniman, pelajar, dan mahasiswa. Beberapa di antaranya adalah Iin Zakaria, Iswadi Pratama, serta Dzafira Adelia Putri Isbedy dari SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro.

Ketua Panitia Fitri Angraini menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya acara ini. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung hingga diskusi ini berjalan dengan lancar,” ucapnya.

Peluncuran buku “Satu Ciuman, Dua Pelukan” yang diterbitkan pada Januari 2025 ini dihadiri berbagai tokoh sastra dan akademisi, termasuk Arman AZ, Imas Sobariah, Kepala Taman Budaya Lampung Ingga Setiawati, serta perwakilan dari berbagai perguruan tinggi di Lampung.

Acara ini bukan hanya menjadi perayaan karya terbaru Isbedy, tetapi juga ruang apresiasi bagi dunia sastra yang terus berkembang di Lampung.***

Source: arief mulyadin
Tags: "Satu CiumanAnalisis BedahDua Mata PisauDua Pelukan"Karya Isbedy Stiawan
ShareTweetSendShare
Previous Post

MK Perintahkan Pemungutan Suara Ulang Pilkada Pesawaran, Bawaslu Lampung Imbau Semua Pihak Patuh

Next Post

Mahasiswi Berani Gagalkan Perampokan, Terima Penghargaan dari Kapolres

Next Post
Mahasiswi Berani Gagalkan Perampokan, Terima Penghargaan dari Kapolres

Mahasiswi Berani Gagalkan Perampokan, Terima Penghargaan dari Kapolres

Kapolda Lampung dan Bhayangkari Luncurkan Program Pekarangan Pangan Lestari di SPN Polda Lampung

Kapolda Lampung dan Bhayangkari Luncurkan Program Pekarangan Pangan Lestari di SPN Polda Lampung

Ketua FML Jabodetabek Arfan ABP: Mari Hormati Putusan MK, Pastikan PSU Pilkada Pesawaran Berjalan Jujur

Ketua FML Jabodetabek Arfan ABP: Mari Hormati Putusan MK, Pastikan PSU Pilkada Pesawaran Berjalan Jujur

Komisi III DPRD Lampung Selatan Pastikan Limbah PT. Ciomas Adisatwa Tidak Cemari Sungai

Komisi III DPRD Lampung Selatan Pastikan Limbah PT. Ciomas Adisatwa Tidak Cemari Sungai

Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Kabel Tower Mitratel di Lampung Selatan

Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Kabel Tower Mitratel di Lampung Selatan

No Result
View All Result

Berita Terbaru

Perempuan Berpakaian Mini dan Nasionalisme: Klarifikasi Ketua Kornas

Save USU! Panggil & Periksa Rektor USU, Teman Dekat Bobby Nasution

24/08/2025
30 Tahun Pengabdian Akabri 95, Ratusan Paket Bansos Disalurkan untuk Masyarakat

30 Tahun Pengabdian Akabri 95, Ratusan Paket Bansos Disalurkan untuk Masyarakat

24/08/2025
Konferda III PA GMNI Lampung: Soliditas Alumni Menyongsong Era Society 5.0

Konferda III PA GMNI Lampung: Soliditas Alumni Menyongsong Era Society 5.0

24/08/2025
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Agendakan Kunjungan ke Maluku Utara, Kawal Sinergi Jajaran di Moloku Kie Raha

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Agendakan Kunjungan ke Maluku Utara, Kawal Sinergi Jajaran di Moloku Kie Raha

23/08/2025
Hitz Musik Meriahkan Malam Puncak HUT RI ke-80 di Teluk Pandan

Hitz Musik Meriahkan Malam Puncak HUT RI ke-80 di Teluk Pandan

23/08/2025
Saibetik.com

Saibetik.com bisa berkontribusi untuk pembangunan daerah, peningkatan ekonomi kerakyatan, mengajak masyarakat hidup sehat. Dengan membaca saibetik bisa lebih smart, trendy dan gaul.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved