SAIBETIK — Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menegaskan pentingnya pemerintah untuk memastikan bahwa program makan bergizi gratis bebas dari praktik korupsi. Hal ini, menurutnya, sangat krusial agar tujuan program yang menyasar kesejahteraan anak-anak Indonesia dapat tercapai dengan baik.
“Yang saya khawatirkan adalah dana untuk makan bergizi gratis ini bisa saja diselewengkan, karena budaya kita memang demikian. Begitu ada anggaran, biasanya diambil duluan,” kata Agus.
Agus menjelaskan bahwa potensi korupsi dalam program-program pemerintah di Indonesia masih sangat tinggi, dengan estimasi mencapai 40%. Ia pun melihat angka yang sama dapat terjadi pada program makan bergizi gratis yang sedang digulirkan pemerintah.
“Jika terjadi korupsi di program ini, maka tujuan utama program makan bergizi gratis—yaitu untuk memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup—akan sulit tercapai,” ujarnya.
Agus mencontohkan, jika 40% dari anggaran program diselewengkan, maka dana yang seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak bisa berkurang drastis. “Misalnya, dari Rp 10.000, yang sampai hanya Rp 6.000. Makanan bergizi seperti apa yang bisa dibeli dengan Rp 6.000, terutama di kota-kota besar seperti Papua dan Jakarta? Mungkin hanya nasi putih dan telur rebus. Susu? Belum tentu ada,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa praktik korupsi dalam penyaluran bantuan makanan gratis bukanlah hal baru. Agus pun mendorong pemerintah dan Badan Gizi Nasional untuk meningkatkan pengawasan yang lebih ketat guna memastikan hal serupa tidak terulang.
“Saya punya pengalaman di RW saya, di mana anggaran Rp 12.500 dari Pemprov Jakarta hanya cukup untuk roti kecil dan semangka yang sudah hampir busuk. Ketika kami protes, baru program itu diberikan makanan bergizi. Lantas, siapa yang mengawasi program ini di seluruh Indonesia? Apakah Badan Gizi Nasional ada di setiap daerah untuk memastikan kualitasnya?” tegas Agus.
Agus juga menekankan bahwa pemerintah harus mengambil langkah tegas jika ada pihak yang terbukti melakukan korupsi dalam program makan bergizi gratis. “Jika ada oknum yang tertangkap tangan, harus ada tindakan tegas untuk memberikan efek jera,” katanya.***