SAIBETIK—Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung telah memetakan sejumlah daerah rawan menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. Koordinator Divisi Pencegahan dan Parmas Bawaslu Lampung, Hamid Badrul Munir, mengungkapkan bahwa fokus utama saat ini adalah meningkatkan upaya pencegahan guna memastikan pemilihan berjalan damai, aman, dan berintegritas.
“Bawaslu Provinsi Lampung berkomitmen untuk memperkuat strategi pencegahan dalam Pilkada 2024 melalui pemetaan kerawanan berbasis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dan isu strategis,” jelas Hamid.
Hasil Pemetaan Kerawanan Pilkada
Dalam pemetaan yang dilakukan Bawaslu Lampung, ditemukan sejumlah indikator kerawanan di berbagai wilayah. Berikut adalah rincian kerawanan berdasarkan hasil identifikasi:
– Surat Suara Tertukar: Paling rawan terjadi di Lampung Utara, Lampung Selatan, dan Lampung Barat.
– Ketidaknetralan ASN/TNI/POLRI: Paling rawan di Lampung Utara, diikuti Pesisir Barat dan Bandar Lampung.
– Pemilih Ganda: Paling rawan di Lampung Timur, Pringsewu, dan Bandar Lampung.
– Penduduk Potensial Tanpa E-KTP: Terjadi di Bandar Lampung dan Pringsewu.
– Politik Uang: Paling rawan di Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Lampung Utara.
– Pemilih Tidak Memenuhi Syarat Namun Terdaftar dalam DPT: Paling rawan di Lampung Timur, Lampung Barat, dan Pringsewu.
– Informasi Pelanggaran saat Pemungutan Suara: Paling rawan di Lampung Barat, Lampung Selatan, dan Lampung Timur.
– Penghitungan Suara Ulang: Paling rawan di Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Bandar Lampung.
– Pemungutan Suara Ulang: Paling rawan di Lampung Barat, Lampung Selatan, dan Lampung Timur.
– Komplain dari Saksi: Paling rawan di Lampung Timur, Bandar Lampung, dan Lampung Tengah.
– Pemilih Memenuhi Syarat Namun Tidak Terdaftar dalam DPT: Paling rawan di Lampung Timur, Lampung Barat, dan Pesisir Barat.
– Kekerasan Politik: Paling rawan di Mesuji dan Pringsewu.
– Gugatan Hasil Pilkada: Paling rawan di Lampung Selatan, Metro, dan Lampung Barat.
– Sengketa Proses Pemilu/Pilkada: Paling rawan di Lampung Selatan, Tulang Bawang, dan Metro.
– Rekomendasi Bawaslu Terkait Perubahan Suara: Paling rawan di Lampung Timur, Lampung Barat, dan Pesawaran.
– Pelanggaran Lokasi Kampanye: Paling rawan di Lampung Barat.
– Bencana Alam: Paling rawan di Pesawaran, Lampung Selatan, dan Tulang Bawang.
– Himbauan Memilih Calon Tertentu: Terjadi di Pesawaran dan Lampung Selatan.
– Penyelenggara Pemilu Menunjukkan Keberpihakan: Terjadi di Pesawaran dan Pesisir Barat.
– Intimidasi Terhadap Pemilih dan Penyelenggara: Terjadi di Pringsewu dan Tulang Bawang Barat.
– Pemilih Pindah Memilih (DPTB) Tidak Dapat Menyuarakan Hak Suaranya: Terjadi di Bandar Lampung, Metro, dan Pesawaran.
– Dokumen Palsu dalam Pencalonan: Terjadi di Pesawaran, Lampung Selatan, dan Pringsewu.
– Peserta Pemilu/Calon Tidak Melaporkan Dana Kampanye: Terjadi di Lampung Selatan dan Lampung Tengah.
– Pelanggaran saat Pemungutan Suara: Tercatat di Tanggamus, Way Kanan, dan Bandar Lampung.
– Penyalahgunaan Anggaran Pemilu/Pilkada: Terjadi di Tanggamus.
Bawaslu Lampung juga telah menginstruksikan kepada Bawaslu kabupaten/kota untuk melakukan pemetaan kerawanan di tingkat lokal dan menyusun langkah-langkah pencegahan sesuai dengan temuan tersebut.