SAIBETIK – Cuci darah atau hemodialisis sering kali dianggap sebagai solusi terakhir untuk masalah ginjal, terutama pada anak-anak. Prosedur ini diperlukan ketika ginjal tidak lagi mampu berfungsi dengan baik. Meskipun cuci darah bukanlah solusi permanen, ini dapat membantu anak-anak dengan gangguan ginjal serius hingga terapi lebih lanjut seperti transplantasi ginjal dapat dilakukan.
Berikut adalah enam penyebab utama yang mendorong anak-anak harus menjalani cuci darah:
Penyakit Ginjal Bawaan
Beberapa anak dilahirkan dengan kelainan ginjal bawaan yang memengaruhi struktur atau fungsi ginjal, seperti displasia ginjal atau ginjal polikistik. Kondisi ini dapat mengarah pada gagal ginjal yang memerlukan cuci darah.
Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut (AKI) pada anak sering disebabkan oleh infeksi, dehidrasi berat, atau gangguan aliran darah ke ginjal. Kondisi ini memerlukan perawatan intensif, dan sering kali cuci darah diperlukan untuk stabilisasi.
Kelainan Genetik
Kelainan genetik tertentu, seperti Sindrom Alport, dapat menyebabkan kerusakan ginjal progresif. Kerusakan ini sering kali memerlukan cuci darah sebagai bagian dari perawatan.
Infeksi Ginjal
Infeksi ginjal yang parah, jika tidak diobati dengan baik, bisa menyebabkan kerusakan ginjal permanen. Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit.
Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik dapat menyerang ginjal dan menyebabkan kerusakan yang memerlukan cuci darah untuk pengelolaan kondisi.
Obstruksi Saluran Urin
Gangguan atau obstruksi pada saluran urin, seperti penyumbatan yang menghambat aliran urin dari ginjal, dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang parah dan sering memerlukan cuci darah.
Diagnosis dini dan penanganan medis yang tepat sangat penting untuk mengelola kondisi ini secara efektif dan meminimalkan dampak jangka panjang bagi kesehatan anak.