BANDAR LAMPUNG, Saibetik.com– Kasus pengeroyokan yang dilakukan empat oknum Polisi Pamong Praja Bandar Lampung, terhadap Suwanda (26) telah damai.
Suwanda yang sedang mengamen mengunakan kostum badut di Jalan Cut Nyak Dien Kota Bandar Lampung, ditangkap dan babak belur dipukuli sejumlah anggota Satuan Pol PP (Satpol PP).
Suwanda yang mengalami luka cukup serius dibagian wajah dan dada itu, dilarikan ke Rumah Sakit Abdoel Moeloek lantaran mendapatkan luka cukup serius. Dan keluarga melaporkan kejadian itu ke Polresta Bandar Lampung.
Saat diwawancarai, Muklis (18) adik korban menceritakan peristiwa penganiayaan terjadi saat korban Suwanda sedang mengamen di Jalan Cut Nyak Dien, Senin (22/8/2022) jam15:00.
“Saya kurang tau persisnya kenapa dipukulin. Mungkin karena kaget dan coba kabur makanya dipukulin dari pas mau di bawa ke truk,” katanya, Selasa (23/8/2022).
Korban mendapat perlakuan kekerasan oleh empat anggota Satpol PP, ketika diangkut ke truk untuk dibawa ke kantor Satpol PP.
“Enggak cuma pas di bawa ke truk dipukulin. Pas di kantor (Satpol PP) juga dipukulin. Padahal ini pertama kali kakak saya ngebadut,” ujarnya.
Ia menceritakan, setelah pulang dari kantor Satpol PP, didapati korban telah luka-luka, sehingga langsung larikan ke rumah sakit.
“Sekarang kakak sudah di rumah, untungnya enggak sampai opname,” imbuh dia.
Namun, sekitar pukul 13:00 WIB perwakilan dari Satpol PP datang kerumah untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan.
“Jadi sekarang sudah damai dengan secara kekeluargaan saja minta maaf. Cuma yang bersangkutan (ke empat pelaku) tidak datang langsung ke sini dan bukan kepala dinasnya tadi yang turun, tadi hanya diwakilkan anggota Satpol PP lainnya,” ungkapnya.
Dengan telah damainya tersebut, pihak keluarga juga akan mencabut laporan ke Polresta.
“Sekarang belum. Baru besok kita cabut,” ucapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung, Ahmad Nurizki mengatakan kejadian tersebut hanya kesalahpahaman saja di lapangan.
“Saya juga tidak tahu (salah paham itu) karena saya tidak ikut nangkepnya. Tapi alhamdulillah sekarang sudah damai secara kekeluargaan. Artinya ya sudah selesai sudah dibuat surat perdamaian juga. Disaksikan oleh pamong dan lurah disana,” pungkasnya.
Laporan Redaksi Saibetik.com
Komentar