SAIBETIK – Penggunaan mobil matic menjadi pilihan yang praktis bagi banyak orang. Namun, kebiasaan mengemudi yang buruk dapat mempercepat kerusakan transmisi mobil matic.
Banyak pengemudi, terutama remaja dan perempuan, belum sepenuhnya memahami cara mengemudi mobil matic dengan benar, yang akhirnya berujung pada kerusakan transmisi.
Kerusakan transmisi mobil matic bisa menjadi masalah serius, karena biaya penggantiannya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Berikut adalah 6 kebiasaan mengemudi yang bisa merusak transmisi mobil matic:
1. Terlalu Agresif dalam Pergantian Gigi
Memainkan perpindahan gigi terlalu agresif atau kasar dapat membuat kampas kopling matik cepat aus, bahkan mempersingkat umur transmisi matik.
2. Menahan Rem dalam Posisi D
Menahan rem terlalu lama saat mobil dalam posisi gigi D dapat membuat tuas transmisi cepat panas, mengurangi performa transmisi matik. Disarankan untuk menggunakan gigi N saat berhenti di lampu merah.
3. Terlambat Mengganti Oli
Keterlambatan dalam mengganti oli seringkali diabaikan, padahal oli sangat penting untuk pelumasan transmisi. Tanpa pelumasan yang cukup, komponen transmisi bisa cepat aus dan menyebabkan kerusakan.
4. Memindahkan Gigi saat Mobil Masih Bergerak
Memaksa untuk memindahkan gigi sebelum mobil berhenti juga dapat merusak transmisi. Sebaiknya tunggu mobil berhenti sebelum memindahkan gigi.
5. Menggeber Mobil saat Pindah ke D
Menggeber mobil sebelum memasukkan gigi D bisa berdampak fatal jika dilakukan terus-menerus. Hal ini sering dilakukan untuk melaju lebih cepat, namun bisa merusak transmisi.
6. Salah Penggunaan Gigi L
Penggunaan gigi rendah (L) yang tidak tepat juga dapat merusak sistem transmisi. Disarankan untuk menggunakan gigi L hanya pada kebutuhan tertentu, seperti menanjak atau menuruni jalan curam.
Mengetahui dan menghindari kebiasaan mengemudi yang buruk ini dapat membantu memperpanjang umur transmisi mobil matic Anda.***