SAIBETIK–Penggunaan smartphone adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari, tetapi ada beberapa praktik pengisian daya yang perlu diperhatikan untuk menghindari risiko potensial, termasuk overcharging.
Overcharging terjadi ketika smartphone terus-menerus dihubungkan ke sumber daya listrik setelah baterai mencapai kapasitas penuh. Pada dasarnya, baterai diisi daya terus-menerus tanpa mempertimbangkan kapasitas penuhnya.
Hal ini bisa terjadi jika meninggalkan smartphone terhubung ke charger semalaman atau dalam waktu yang lama setelah baterai penuh.
Meskipun overcharging pada smartphone modern umumnya tidak akan menyebabkan ledakan atau kerusakan langsung pada baterai.
Pengisian terus-menerus bisa menyebabkan smartphone menjadi panas, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kinerja dan umur baterai secara keseluruhan.
Pengisian berlebihan yang sering dapat mempercepat penurunan kapasitas baterai dari waktu ke waktu, yang berarti Anda mungkin perlu mengganti baterai lebih sering.
Penggunaan charger yang tidak dikenal atau rusak dapat menyebabkan overvoltage, yang bisa merusak baterai atau bahkan menyebabkan kebakaran.
Cara Menghindari Overcharging
Untuk menjaga smartphone Anda tetap aman dan memaksimalkan umur baterai selalu gunakan charger yang disertakan dengan smartphone atau yang direkomendasikan oleh produsen untuk memastikan kompatibilitas dan keamanan.
Meskipun smartphone modern memiliki sistem otomatis untuk menghentikan pengisian setelah penuh, lebih baik mencabut charger setelah baterai mencapai 100% untuk mengurangi risiko pemanasan berlebih.
Biarkan smartphone terhubung semalaman hanya sesekali, dan pastikan untuk memeriksa kondisi charger secara berkala.
Jangan gunakan charger yang rusak atau tidak dikenal, karena hal ini dapat meningkatkan risiko kebakaran atau kerusakan pada smartphone.*