SAIBETIK- Lampung Kembali Menjadi Pusat Kreativitas dengan Digelarnya Tanah Lado Festival 2025, Termasuk Rangkaian Cinema Camp, pada 30–31 Agustus 2025 di Kebun Raya ITERA. Mengusung Tema “Daur Baur”, Festival Ini Berhasil Menyatukan Film Dokumenter, Edukasi, dan Interaksi Budaya, Memberikan Pengalaman Belajar yang Kaya bagi Peserta dari Berbagai Latar Belakang—Mulai Pelajar SMA/SMK, Komunitas Film, Hingga Masyarakat Umum.
“Cinema Camp Ini Bukan Hanya Tempat Menonton, Tapi Ajang Berbagi Pengalaman, Memperluas Wawasan, dan Membangun Kebersamaan.”
– Miftahuddin, Program Director Tanah Lado Festival 2025
Festival Tahun Ini Dibimbing Langsung oleh Miftahuddin dan PG WisnuWijaya, M.Sn., yang Berperan sebagai Pembina Utama. Kehadiran Mereka Memastikan Seluruh Rangkaian Acara Berjalan Edukatif Sekaligus Inspiratif, Mulai dari Seminar Film, Praktik Produksi, Hingga Diskusi Kreatif.
Hari Pertama Dibuka Resmi dengan Sambutan dari Pimpinan ITERA, Kaprodi DKV, Program Director, dan Ketua Pelaksana. Suasana Budaya Terasa melalui Penampilan Musik Tradisional IMASENIK, Sebelum Peserta Mengikuti Seminar Basic Film Dokumenter Bersama Yuda Kurniawan, Sutradara dan Pendiri Rekam Films, Pemenang Piala Citra FFI 2018 Serta NETPAC Award. Praktik Langsung Diberikan Melalui Tugas Scrive, yang Melatih Peserta Menulis Skrip dan Memulai Produksi Film Pendek.
Malamnya, Layar Pemutaran Menyorot *Roda-Roda Nada*, Kisah Obay, Musisi Dangdut Keliling Jakarta Selatan, yang Berjuang Mewujudkan Mimpi Sederhana Melalui Musik. Semangat Persahabatan dan Cinta pada Musik Dangdut Menjadi Inti Cerita yang Menggerakkan. Seusai Pemutaran, Yuda Menegaskan:
“Lewat Film Ini Saya Ingin Menunjukkan Bahwa Musik Dangdut Bukan Sekadar Hiburan, Tapi Menyimpan Kisah Perjuangan, Persahabatan, dan Harapan.”
– Yuda Kurniawan, Sutradara & Produser
Diskusi Hangat yang Berlangsung Setelah Pemutaran Film Memberi Kesempatan Peserta Memahami Proses Kreatif Sang Sutradara, Sekaligus Menanamkan Makna Dokumenter sebagai Medium Reflektif. Festival Juga Menampilkan Karya Sineas Lokal Lampung dalam Program *Landscape Dokumenter*, Termasuk Film *Subardjo* Karya Irwan Wahyudi, yang Menyoroti Realitas Sosial Melalui Pendekatan Visual Intim.
Hari Kedua Dibuka dengan Tur Edukatif di Kebun Raya ITERA dan Mini Games Interaktif, Memberi Inspirasi Kreatif Serta Ruang bagi Interaksi Sosial. Peserta Kembali ke Sesi Produksi untuk Praktik Film Pendek, Editing, dan Presentasi Karya. Masukan Langsung dari Panitia dan Narasumber Membuat Pengalaman Belajar Semakin Nyata, Sementara Sesi Dokumentasi Bersama Menutup Rangkaian Acara dengan Hangat.
“Melalui Cinema Camp, Kami Ingin Membuka Ruang bagi Generasi Muda Lampung untuk Berkreasi, Belajar, dan Membangun Jejaring Kreatif yang Berkelanjutan.”
– Miftahuddin, Program Director Tanah Lado Festival 2025
Dengan Tema “Daur Baur”, Festival Ini Menumbuhkan Ekosistem Film Dokumenter di Lampung, Mempertemukan Sineas Muda, Pelajar, dan Komunitas Kreatif. Selain Cinema Camp, Tanah Lado Festival 2025 Juga Menggelar Kompetisi Film Dokumenter Nasional, dengan Puncak Acara pada 15 November 2025 di Dewan Kesenian Lampung, Menampilkan Screening Finalis Sekaligus Malam Penganugerahan Film Dokumenter Terbaik.
Lampung Kini Bukan Sekadar Penonton, Tapi Rumah Lahir Sineas Kreatif dan Cerita Dokumenter yang Menggerakkan Imajinasi, Memperkuat Budaya, dan Menyatukan Generasi Muda dalam Ruang Kreativitas yang Penuh Inspirasi.
Bagi yang Tertarik Mengikuti Kompetisi, Informasi Lengkap Mengenai Kategori, Persyaratan, dan Pendaftaran Dapat Diakses Melalui Link Resmi Tanah Lado Festival 2025. Kesempatan Ini Terbuka bagi Siapa Saja yang Ingin Menyalurkan Kreativitas dan Memperluas Jejaring di Dunia Perfilman.***