SAIBETIK – Keberadaan Sekolah Siger yang berada di bawah naungan Yayasan Siger Prakarsa Bunda, hasil gagasan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, bukanlah ancaman bagi sekolah swasta. Sebaliknya, lembaga ini hadir sebagai solusi bagi siswa dari keluarga kurang mampu yang kesulitan mendapatkan bangku di sekolah negeri.
Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala SMP Negeri 45 Bandar Lampung, Bambang Budi Wahyudi, yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Siger 4. Ia menekankan bahwa keberadaan Sekolah Siger bertujuan murni sosial.
“Sekolah ini tidak untuk merebut siswa dari sekolah swasta. Justru untuk menampung anak-anak dari keluarga kurang mampu yang tidak tertampung di sekolah negeri,” ujar Bambang saat pembukaan pendaftaran Sekolah Siger 4, Rabu (9/7/2025).
Sebelumnya, sekitar 20 kepala SMA dan SMK swasta di Bandar Lampung menyampaikan keluhan mereka kepada Komisi V DPRD Provinsi Lampung. Mereka mengkhawatirkan pendirian Sekolah Siger 1 hingga 4 yang dinilai terburu-buru dan berpotensi menurunkan jumlah siswa sekolah swasta karena dibiayai oleh pemerintah.
Menanggapi kekhawatiran itu, Bambang menegaskan bahwa tenaga pendidik di Sekolah Siger bukan guru baru, melainkan guru honorer lama yang sudah mengabdi di SMPN 45.
“Untuk sementara, kita berdayakan guru honorer lama dari SMP 45 sesuai mata pelajaran mereka. Ini bukan rekrutmen baru. Kita juga menunggu instruksi resmi untuk membuka lowongan guru mandiri di Sekolah Siger,” jelasnya.
Hingga pukul 11.00 WIB di hari pertama pendaftaran, tercatat sudah 11 calon siswa yang mendaftarkan diri di Sekolah Siger 4 yang berlokasi di SMP Negeri 45 Bandar Lampung, Jalan Padat Karya, Kelurahan Rajabasa Jaya.
Sekolah Siger sendiri merupakan bagian dari upaya Pemkot Bandar Lampung dalam meningkatkan akses pendidikan yang merata, khususnya bagi keluarga kurang mampu yang terkendala biaya dan keterbatasan daya tampung di sekolah negeri.***