SAIBETIK – Dalam semangat Ramadan, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Lampung, Jalu Yuswa Panjang, bersama jajaran pejabat pemasyarakatan menggelar Safari Ramadan di Lapas Kelas IIA Kalianda, Jumat (21/3/2025).
Acara ini diawali dengan pemusnahan barang bukti hasil razia selama tiga bulan terakhir, termasuk ponsel ilegal, senjata tajam, dan barang terlarang lainnya. Pemusnahan dilakukan di Lapangan Apel Lapas Kalianda, dipimpin langsung oleh Kakanwil Ditjenpas, dan dihadiri oleh Kalapas Kalianda Beni Nurrahman, Kepala BNNK Lampung Selatan AKBP Rahmad Hidayat, serta perwakilan Polres Lampung Selatan dan Kodim 0421/LS.
“Kedisiplinan di lingkungan lapas harus terus dijaga. Pemusnahan barang terlarang ini adalah bukti keseriusan kami dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang bersih dan tertib,” ujar Jalu Yuswa Panjang.
Panen Ikan Patin: Kemandirian Pangan di Lapas
Selepas pemusnahan, jajaran Ditjenpas bersama pegawai Lapas Kalianda melanjutkan agenda dengan panen ikan patin di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas. Kegiatan ini menjadi bagian dari Program Ketahanan Pangan, yang mendukung pembinaan warga binaan agar lebih mandiri.
“Sumber daya di lapas harus dioptimalkan. Panen ikan patin ini adalah bukti nyata bahwa warga binaan bisa berkarya dan produktif, bahkan selama menjalani masa pembinaan,” tambah Jalu Yuswa Panjang.
Bakti Sosial: Berbagi Kebahagiaan dengan Masyarakat
Kegiatan Safari Ramadan juga diisi dengan pembagian 40 paket bantuan sembako kepada warga sekitar Lapas Kalianda. Bantuan ini ditujukan untuk masyarakat yang membutuhkan, sebagai bentuk kepedulian jajaran pemasyarakatan terhadap lingkungan sekitarnya.
“Momentum Ramadan adalah waktu terbaik untuk berbagi. Kami berharap bantuan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat dan mempererat hubungan antara Lapas Kalianda dengan warga sekitar,” kata Kalapas Kalianda, Beni Nurrahman.
Kultum dan Buka Puasa Bersama
Menjelang berbuka, Ustaz Dadang Saadudin menyampaikan kuliah tujuh menit (kultum) yang mengajak pegawai dan warga binaan untuk memperdalam spiritualitas selama Ramadan.
Acara ditutup dengan buka puasa bersama, yang berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan dan kebersamaan.
Safari Ramadan ini menjadi bukti bahwa pemasyarakatan tidak hanya soal penegakan aturan, tetapi juga tentang pembinaan, pemberdayaan, dan kepedulian sosial, sejalan dengan komitmen Ditjenpas dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih baik.***