SAIBETIK – Hujan deras yang mengguyur Bandar Lampung beberapa waktu lalu menyebabkan banjir di sejumlah titik wilayah Kecamatan Panjang. Menyikapi kondisi tersebut, Satuan Kerja Perangkat Daerah Tugas Perbantuan (SKPD-TP) BPJN Lampung bersama Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung langsung turun tangan melakukan pembersihan drainase di ruas utama Jalan Yos Sudarso.
Sejak Sabtu, 17 Mei 2025, alat berat dan personel telah dikerahkan ke lokasi. Petugas dari Telkom pun tampak hadir untuk mengawasi kondisi kabel jaringan yang tertanam dalam saluran drainase, demi memastikan tidak ada gangguan telekomunikasi saat proses pembersihan berlangsung.
“Ini bagian dari upaya tanggap bencana. Meski pembersihan drainase rutin dilakukan, langkah ini menjadi penting pasca banjir sebagai upaya pencegahan ke depan,” ujar Juna, salah satu pekerja dari SKPD-TP BPJN Lampung, Minggu (18/5).
Menurutnya, drainase yang bersih akan memperlancar aliran air hujan, sehingga mengurangi risiko tersumbatnya saluran akibat tumpukan sampah dan endapan lumpur.
Adapun titik-titik yang menjadi fokus pembersihan saat ini mencakup area depan PT Bumi Waras, SPBU Way Lunik, Jembatan Way Lunik, kawasan Pasar Panjang hingga Simpang Hotel Swadex, serta sepanjang Jalan Tanjung Pura dan Jalan Teluk Ambon. Kegiatan juga akan menyasar wilayah Kecamatan Bumi Waras, Kelurahan Geruntang, hingga Kampung Karang Anyar, tepatnya di depan Hotel Sahid.
Meski di lapangan terdapat sejumlah kendala, seperti keberadaan utilitas jaringan telekomunikasi, pipa PDAM, hingga pembuangan limbah industri, Juna memastikan semua hambatan tersebut dapat ditangani dengan maksimal.
“Kendala utama biasanya berasal dari sampah plastik, dedaunan, dan lumpur yang mengendap bertahun-tahun. Belum lagi saluran tertutup karena box kontrol drainase yang tertanam,” jelasnya.
Lebih lanjut, Juna menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan drainase. Ia berharap, melalui kolaborasi antarinstansi dan warga, permasalahan banjir bisa ditekan semaksimal mungkin.
“Drainase yang bersih mencegah air menggenangi permukiman, sehingga menurunkan risiko penyebaran penyakit akibat air kotor,” tegasnya.
Sementara itu, Rizki, salah satu petugas Telkom, mengungkapkan bahwa pihaknya juga turut memastikan kabel-kabel telekomunikasi yang tertanam tidak terganggu selama pembersihan berlangsung.
“Kalau ada yang putus, langsung kami perbaiki. Soalnya kabel ada yang di sisi kiri, tapi ada juga yang tertanam di bahu jalan. Ada sekitar enam jaringan yang tertanam di bawah tanah,” ungkapnya.
Langkah cepat ini menjadi bukti komitmen BPJN Lampung dalam menjaga infrastruktur kota tetap fungsional, sekaligus membangun kesadaran bersama akan pentingnya menjaga saluran air dari ancaman banjir.***