SAIBETIK– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung semakin serius dalam upaya pengendalian perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Melalui Program Kampung Iklim (ProKlim), pemerintah menargetkan pengurangan emisi hingga 93,17% pada tahun 2045.
Hal tersebut disampaikan oleh Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fredy, saat membuka Sosialisasi Program Komunitas untuk Iklim 2025 di Hotel Golden Tulip, Rabu (12/2).
“ProKlim adalah langkah strategis untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim serta mengurangi emisi GRK. Tidak hanya berbasis administratif, kini ProKlim juga menjadi gerakan komunitas yang lebih luas,” ujar Fredy.
Target Besar: Kurangi Emisi Hingga 93,17%
Pemprov Lampung menjadikan penurunan emisi GRK sebagai indikator utama pembangunan daerah. Dalam RPJMD 2025, target yang ditetapkan adalah 62,79%, dengan sasaran akhir 93,17% pada 2045.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Sektor energi, industri, pertanian, kehutanan, hingga pengelolaan sampah harus berkontribusi dalam mendukung langkah besar ini,” tegasnya.
400 Kampung Iklim, Langkah Nyata Pengurangan Emisi
Dalam dua tahun terakhir, perkembangan Kampung Iklim di Lampung menunjukkan hasil yang signifikan:
✔ 2023: 68 Kampung Iklim terbentuk
✔ 2024: Bertambah menjadi 332 Kampung Iklim
✔ 2025: Total mencapai 400 Kampung Iklim
“Peningkatan jumlah Kampung Iklim membuktikan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya aksi nyata dalam menghadapi perubahan iklim,” tambah Fredy.
Dukungan dan Apresiasi bagi Penggiat ProKlim
Fredy juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan program ini, termasuk pemerintah daerah, komunitas lingkungan, dunia usaha, serta masyarakat.
“Keberhasilan ini bukan hanya soal angka, tetapi tentang bagaimana kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan untuk generasi mendatang,” tutupnya.***