SAIBETIK– langit di atas Pantai Kyokko, Pesawaran, tampak murung. Awan gelap menggantung, angin berhembus kencang, dan ombak terus menggulung. Namun, di balik cuaca yang tak bersahabat, ratusan atlet bersiap menantang lautan. Mereka bukan hanya bertanding untuk gelar, tapi juga untuk mimpi: mewakili Indonesia di SEA Games 2025.
Kejurnas Open Water Swimming 2025 yang digelar Akuatik Indonesia akhirnya resmi dimulai meski sempat tertunda lima jam akibat badai. Saat peluit panjang berbunyi, riak air seakan menjadi panggung duel kekuatan, strategi, dan daya tahan manusia.
“Alhamdulillah lomba 10 km bisa terlaksana meski cuaca kurang bersahabat. Setelah ini kita lanjutkan nomor 500 meter untuk umum,” kata Harlin Rarhardjo, Ketua Harian PB Akuatik Indonesia, dengan nada lega.
Ajang ini mempertandingkan nomor utama 10 km dan 5 km yang diikuti hampir 100 atlet elit nasional. Sementara kategori komunitas, yang selalu menarik minat pencinta olahraga air, mencatat hampir 200 peserta pada tiga nomor: 500 meter, 1,5 km, dan 3 km.
Akbar Mendominasi, Izzy Cetak Sejarah
Pertarungan sengit terjadi di nomor 10 km putra. M. Akbar Putra Taufik tampil luar biasa. Ia menaklukkan ombak dan arus deras untuk finis di urutan pertama, disusul Alexander Adrian dan Andi Fauzan Permatani. Kemenangan ini bukan hanya membuat Akbar juara, tapi juga memimpin dua kategori sekaligus: kelompok usia 17–19 tahun dan kategori open (overall).
Di sektor putri, sorotan tertuju pada Izzy Dwifaiva Hefrisyanthi. Perenang muda ini bukan sekadar juara; ia adalah simbol tekad tanpa batas. Berlatih di Prancis dengan beasiswa World Aquatic, Izzy pulang kampung untuk menaklukkan ombak tanah air—dan berhasil merebut podium pertama. Gusti Ayu Made Nadia harus puas di posisi kedua, diikuti Jenny Alisia di urutan ketiga.
“Ini pengalaman yang berbeda. Ombaknya lumayan susah, jadi harus ada strategi khusus. Cuaca juga sangat berpengaruh,” ujar Izzy setelah lomba. Meski sedang berlatih di Eropa, ia menegaskan tetap ikut seleksi SEA Games. “Setelah ini saya balik ke Prancis, tapi seleksi tetap saya jalani,” tegasnya.
Gerbang Menuju SEA Games & Ajang Asia Tenggara
Menurut Harlin, Kejurnas ini tak sekadar lomba biasa. Ini adalah ajang seleksi menuju SEA Games 2025 dan South East Asia Championship yang akan berlangsung di Pattaya, Thailand, dua pekan mendatang.
“Ajang ini diikuti atlet-atlet elit dari berbagai provinsi. Kami ingin memastikan yang membela Merah Putih nanti adalah yang terbaik,” jelasnya.
Lampung, Surga Olahraga Air
Pemilihan Lampung sebagai tuan rumah bukan tanpa alasan. Pantai Kyokko menawarkan laut dengan ombak yang menantang, infrastruktur lengkap, serta dukungan penuh pemerintah daerah. “Pantai Kyokko punya laut yang bagus, hotel dan beach club memadai, bahkan Pak Gubernur dan Kadispora hadir sejak pagi,” kata Harlin.
Gelaran ini akan berlangsung selama dua hari. Dan satu hal yang pasti: setiap riak ombak di Pantai Kyokko menyimpan cerita tentang mimpi, keberanian, dan ambisi untuk mengibarkan Merah Putih di ajang internasional.***