SAIBETIK— Masjid Agung Asma’ul Husna, yang menjadi ikon keagamaan di kawasan Islamic Center Fajaragung Barat, Kabupaten Pringsewu, kini dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. Meski dibangun dengan anggaran puluhan miliar rupiah, sejumlah bagian masjid tampak mulai rusak dan kurang terawat.
Pantauan di lokasi menunjukkan warna cat dinding masjid yang mulai pudar dan noda bekas rembesan air yang membekas. Kondisi paling mencolok terlihat pada plafon masjid yang mengalami kerusakan cukup parah. Dua bagian plafon tampak pecah dan berlubang, mencuri perhatian jamaah saat salat Jumat berlangsung.
Ironisnya, kerusakan ini menjadi perhatian langsung Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas yang saat itu hadir sebagai khatib dan imam salat Jumat. Seusai salat, Bupati Riyanto meninjau kondisi bangunan dan memanggil Kepala Dinas PUPR H. Ahmad Syaifuddin untuk membahas penanganan masalah tersebut, bersama sejumlah tokoh agama.
Selain plafon yang rusak, kolam taman di halaman masjid juga terlihat nyaris kering. Beberapa lampu taman dengan kaca pecah dan area sekitar masjid tampak tidak terurus, memperkuat kesan bahwa bangunan megah ini kini membutuhkan perhatian serius.
Masjid Asma’ul Husna dibangun pada tahun 2017 di masa kepemimpinan Bupati KH. Sujadi. Dengan luas tanah 2.000 m² dan luas bangunan 1.500 m², masjid ini mampu menampung hingga 2.000 jamaah dan memiliki berbagai fasilitas pendukung, mulai dari aula serbaguna, perpustakaan, hingga fasilitas ramah anak dan disabilitas.
Dengan status tanah wakaf dan posisi strategis, masjid ini sejatinya bisa menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. Namun, kondisi fisik yang mulai rusak dan minimnya perawatan bisa menghambat fungsinya sebagai pusat peradaban Islam di Pringsewu.
Diharapkan, pemerintah daerah segera mengambil langkah nyata untuk melakukan revitalisasi dan perawatan berkala, agar masjid ini kembali menjadi kebanggaan umat dan pusat dakwah yang layak.***