SAIBETIK— Suasana hening dini hari di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kalianda mendadak berubah pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 00.20 WIB. Puluhan petugas gabungan dari Lapas, TNI, dan Polri tampak bersiap di halaman depan, sebelum bergerak masuk ke sejumlah blok hunian narapidana. Operasi tersebut merupakan bagian dari razia rutin dan deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan pemasyarakatan.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) dan melibatkan jajaran struktural seperti Kasi Kamtib, Kasi Binadik, Kasubsi Keamanan, Kasubsi Portatib, staf pengamanan, serta personel TNI dan Polri. Sinergi lintas instansi ini menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga keamanan, serta memastikan Lapas Kalianda tetap dalam kondisi aman, tertib, dan kondusif.
Razia dilakukan secara menyeluruh di beberapa blok, meliputi Blok A (Kamar 2, 6, dan 8), Blok B (Kamar 2, 3, dan 7), dan Blok C (Kamar 3, 4, dan 6). Setiap kamar diperiksa dengan teliti oleh tim gabungan yang bekerja berdasarkan prinsip profesional, humanis, dan berintegritas.
Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan sejumlah barang yang tidak semestinya berada di dalam kamar hunian, antara lain parfum, korek api, gunting kuku, kartu remi, mangkok, gelas beling, kaca, alat cukur jenggot, jarum, sikat gigi, sendok, hanger, hingga paku. Barang-barang tersebut kemudian diamankan sebagai barang sitaan untuk mencegah potensi penyalahgunaan yang dapat mengganggu keamanan di dalam Lapas.
Kalapas Kalianda, Beni Nurrahman, menyampaikan bahwa kegiatan razia ini bukan sekadar penertiban, tetapi merupakan bagian dari sistem pengawasan yang berkelanjutan demi mewujudkan lingkungan pemasyarakatan yang aman dan bebas dari gangguan.
“Pelaksanaan razia ini adalah langkah preventif yang kami lakukan secara rutin. Tujuannya untuk mendeteksi potensi gangguan sejak dini, sekaligus memastikan seluruh penghuni Lapas menjalankan tata tertib dengan baik,” ujar Beni.
Ia juga menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan kerja sama dengan aparat keamanan TNI dan Polri untuk memperkuat pengawasan dan menciptakan situasi yang kondusif di dalam Lapas.
“Sinergi ini menjadi kunci dalam menciptakan Lapas yang bersih dari potensi gangguan keamanan. Ke depan, kegiatan serupa akan kami lakukan secara berkala,” tambahnya.
Selama pelaksanaan razia, tim gabungan tetap mengedepankan pendekatan humanis kepada warga binaan. Tidak ada tindakan represif, dan seluruh proses berjalan dengan tertib tanpa menimbulkan kegaduhan. Hingga kegiatan berakhir, situasi di dalam Lapas Kalianda terpantau aman, terkendali, dan kondusif.
Kegiatan seperti ini menjadi bukti nyata komitmen Lapas Kalianda dalam menjaga kepercayaan publik sekaligus memastikan bahwa pembinaan terhadap warga binaan berlangsung di lingkungan yang aman, disiplin, dan bermartabat.***