SAIBETIK — Pemerintah Provinsi Lampung terus mengakselerasi pembangunan desa melalui peluncuran program unggulan “Desaku Maju” yang diresmikan langsung oleh Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara, Selasa (3/6/2025).
Program ini menjadi bagian dari strategi besar membangun desa sebagai pilar utama menuju Indonesia Emas 2045, dengan fokus pada penguatan infrastruktur, peningkatan kesejahteraan petani, serta pemberdayaan masyarakat melalui kolaborasi lintas sektor.
Sebelum launching, Gubernur didampingi Bupati Lampung Utara Dr. Ir. H. Hamartoni Ahadis, M.Si., melangsungkan coffee morning di Rumah Dinas Jabatan Bupati. Dalam suasana hangat, keduanya membahas strategi percepatan pembangunan pedesaan di wilayah Bumi Ragem Tunas Lampung.
Desaku Maju, Solusi Pembangunan Desa yang Holistik
Desa Wonomarto ditetapkan sebagai salah satu dari empat desa percontohan program “Desaku Maju” di Provinsi Lampung, bersama Desa Sungai Damai (Lampung Timur), Papan Rejo (Pringsewu), dan Suka Damai (Lampung Selatan).
Di Desa Wonomarto, telah dialokasikan anggaran Rp2 miliar dari APBD Provinsi Lampung untuk membangun fasilitas strategis seperti jalan desa, dryer (alat pengering komoditas), rumah vokasi (VOC), serta alat dan mesin pertanian (alsintan).
“Jalan desa yang dibangun mampu meningkatkan kapasitas angkut dari 2 ton menjadi 5 ton. Ini menurunkan ongkos logistik dari Rp70/kg menjadi hanya Rp30/kg. Ini lompatan besar bagi efisiensi distribusi hasil pertanian,” jelas Gubernur yang akrab disapa Yai Mirza.
Tak hanya infrastruktur, program ini juga membuka peluang kerja sama dengan perbankan, pihak swasta, dan perguruan tinggi, serta menyelenggarakan pelatihan SDM desa tanpa membebani APBD kabupaten.
Pengeringan hasil jagung, misalnya, mampu meningkatkan harga jual dari Rp3.700 menjadi Rp5.500 per kilogram. Dengan estimasi lahan jagung 600 hektare, nilai tambah bisa menyentuh angka Rp5 miliar.
“Ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi membangun kemandirian desa. Dryer bisa digunakan lintas desa, dikelola BUMDes, dan menjadi pusat ekonomi baru,” kata Gubernur.
Dorong Kolaborasi Keuangan untuk Desa
Dalam kegiatan yang juga dihadiri Ketua OJK Lampung Otto Fitriandy, dilakukan penandatanganan kerja sama antara pemerintah desa dan OJK melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD).
“Sinergi sektor keuangan dan desa menjadi bentuk nyata pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kami dari OJK siap mendukung penuh,” ujar Otto.
Desa Wonomarto, Simbol Kebangkitan Lampung Utara
Bupati Lampung Utara menyampaikan apresiasi kepada Gubernur atas perhatian terhadap pembangunan desa.
“Lampung Utara menyumbang 30% PDRB sektor pertanian di Provinsi Lampung. Kami siap menjadi bagian dari gerakan besar membangun desa,” ujar Bupati Hamartoni.
Dengan dilaunchingnya Desa Wonomarto sebagai pilot project, semangat membangun dari desa kini semakin nyata. Desaku Maju diharapkan menjadi titik tolak kebangkitan desa sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi lokal dan regional.***