SAIBETIK– Suasana religius dan penuh semangat menyelimuti Desa Bunut, Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran, saat Pemerintah Desa (Pemdes) Bunut menggelar Gebyar Anak Soleh dalam rangka memperingati 10 Muharram 1447 Hijriyah, Minggu (20/7/2025).
Kegiatan yang telah menjadi agenda tahunan sejak 2024 ini menjadi wadah penting untuk mencetak generasi emas yang tak hanya cerdas secara akademis, namun juga kuat dalam akhlak dan sosial.
“Kegiatan ini bertujuan membentuk anak-anak yang tidak hanya unggul dalam bidang keagamaan, tapi juga memiliki kepedulian sosial dan komitmen terhadap kemajuan masyarakat,” ujar Kepala Desa Bunut, Bayu Piska Mahendra.
Rangkaian kegiatan mencakup lomba hafalan Al-Qur’an, adzan, hingga lomba qori yang berhasil melahirkan bibit unggul. Salah satunya adalah Husnur Rafid, putra dari pasangan Jumadi dan Supinah, yang dinobatkan sebagai juara 1 lomba qori.
Tidak hanya berfokus pada bakat, Gebyar Anak Soleh juga menyentuh sisi kemanusiaan. Pemdes Bunut bekerja sama dengan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) yang diketuai Ustadz Marzuk Sofian turut memberikan santunan kepada anak yatim sebagai wujud kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama.
“Ini bukan sekadar lomba. Ini ajang memperkuat nilai kebersamaan dan solidaritas di masyarakat,” tambah Bayu.
Total 60 peserta anak-anak dan remaja ambil bagian dalam acara ini, yang dipadati warga dengan antusiasme tinggi. Di tengah arus zaman, Desa Bunut menunjukkan bahwa nilai-nilai keagamaan, kreativitas, dan semangat gotong royong masih terus tumbuh subur.
Bayu pun berharap kegiatan semacam ini dapat menginspirasi desa-desa lain. “Kami ingin semangat Muharram ini menjadi titik tolak membentuk generasi unggul, penuh kasih, dan siap menyongsong masa depan dengan iman dan keterampilan,” pungkasnya.***