SAIBETIK– Kemampuan membaca puisi dengan penuh penghayatan tidak hanya dimiliki oleh penyair senior. Dzafira Adelia Putri Isbedy, remaja berbakat berusia 14 tahun, membuktikan bahwa generasi muda pun bisa bersinar dalam dunia sastra.
Dalam peluncuran buku Satu Ciuman, Dua Pelukan karya Isbedy Stiawan ZS di Taman Budaya Lampung, Senin (24/2/2025), Dzafira tampil percaya diri membacakan puisi “Malioboro”.
Meskipun menjadi penampil termuda, siswi kelas 8 SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan (Mu-AD) Kota Metro ini tampil dengan artikulasi jelas, suara lantang, dan ekspresi yang menggugah.
“Aku fokus dengan apa yang sudah kupelajari dari puisi yang kubaca. Alhamdulillah, aku tidak merasa grogi meski ada banyak seniman senior di sana,” ujar Fira.
Berprestasi di Dunia Baca Puisi
Fira bukan sekadar pembaca puisi biasa. Ia telah menorehkan berbagai prestasi, di antaranya:
✅ Juara 2 Pekan Seni dan Olahraga Muhammadiyah se-Lampung 2024
✅ Beberapa kali tampil di TVRI Lampung
✅ Membaca puisi esai di Festival Puisi Esai PDS HB Jassin TIM Jakarta bersama ayahnya, Isbedy Stiawan ZS
Kemampuannya dalam membaca puisi juga telah dibuktikan dalam berbagai acara sekolah dan komunitas sastra.
Makna di Balik Puisi “Malioboro”
Fira mengaku memilih puisi “Malioboro” karena memiliki kedekatan emosional dengan tempat tersebut. Pada Oktober 2024, ia sempat berkunjung ke Malioboro dan memiliki kenangan spesial bersama ibunya.
“Aku merasa sangat terhubung dengan puisi ini karena pengalaman pribadiku di Malioboro,” katanya.
Dukungan untuk Sang Ayah
Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan untuk sang ayah, Isbedy Stiawan ZS, di akhir acara Fira menyerahkan buket bunga sambil mengucapkan selamat atas buku puisinya yang baru.
“Selamat Abi untuk buku terbaru. Semoga terus menginspirasi,” ucapnya penuh kebanggaan.
Kemunculan Fira sebagai pembaca puisi muda berbakat semakin membuktikan bahwa dunia sastra tetap hidup dan berkembang di tangan generasi berikutnya.***