SAIBETIK – Dalam upaya mendukung swasembada pangan, sebanyak 12 desa di Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung, secara resmi membentuk desa tematik. Langkah ini sejalan dengan Peraturan Menteri Desa (Permendes) Nomor 2 Tahun 2024 serta Keputusan Menteri Desa (Kepmendesa) Nomor 3 Tahun 2025 yang mengarahkan penggunaan dana desa untuk program ketahanan pangan.
Koordinator Tenaga Ahli Pendamping Desa Kabupaten Pesawaran, Indra Gunawan, menegaskan bahwa desa-desa di Kecamatan Padang Cermin harus aktif dalam membangun ketahanan pangan. “Program ini tidak hanya sekadar wacana, tetapi harus diimplementasikan dengan baik. Salah satunya dengan mengalokasikan minimal 20% dana desa untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup,”ujar Indra dalam sosialisasi yang berlangsung di Aula Desa Trimulyo, Kamis (20/2/2025).
Selain membentuk desa tematik, program ini juga bertujuan untuk memperkuat peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Indra menekankan bahwa BUMDes harus mampu mengelola ketahanan pangan dengan orientasi profit dan keberlanjutan usaha. “BUMDes perlu membentuk unit usaha yang berbasis pangan dengan perencanaan yang matang agar bisa berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Koordinator Pendamping Desa Kecamatan Padang Cermin, Khairul Awam, berharap pembentukan desa tematik ini dapat membawa manfaat bagi masyarakat dan pemerintah desa. “Ini bukan hanya soal membangun konsep, tetapi bagaimana desa bisa memanfaatkan potensi lokal untuk menjadi desa yang mandiri dan sejahtera,”ungkapnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Pendamping Desa Kabupaten Pesawaran, Zulkarnaen, menambahkan bahwa desa tematik harus fokus pada satu sektor tertentu, seperti pertanian, peternakan, perikanan, atau perkebunan, sesuai dengan potensi desa masing-masing. Menurutnya, hal ini akan memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa dan mendukung program nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh 12 kepala desa se-Kecamatan Padang Cermin, perwakilan masyarakat desa, serta aparatur desa. Dengan adanya desa tematik, diharapkan masyarakat lebih mandiri dalam ketahanan pangan dan dapat meningkatkan taraf hidup mereka melalui usaha berbasis desa.***