SAIBETIK– Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya, bersama Wakil Bupati I Komang Koheri menyambut kunjungan kerja Badan Legislasi (Baleg) DPR RI di PT. Umas Jaya Agrotama, Terbanggi Besar, pada Senin (14/7/2025).
Rombongan dipimpin oleh Ketua Baleg DPR RI, Bob Hasan, didampingi jajaran anggota, perwakilan Pemerintah Provinsi Lampung, pimpinan DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Lampung Tengah, unsur Forkopimda, serta para kepala perangkat daerah terkait.
Dalam sambutannya, Bupati Ardito menyampaikan ucapan selamat datang di “Bumi Beguwai Jejamo Wawai”, sembari memaparkan arah pembangunan daerah dalam mewujudkan Lampung Tengah Maju, Berdaya Saing, Sejahtera, Berkelanjutan, Adil, dan Makmur.
“Mayoritas masyarakat kami menggantungkan hidup di sektor pertanian. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi berbasis pertanian menjadi kunci dalam misi kami meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Ardito.
Namun, ia tak menampik masih adanya permasalahan serius, khususnya terkait fluktuasi harga ubi kayu yang menjadi salah satu komoditas andalan petani. Ardito menyoroti belum konsistennya pengusaha tapioka di Lampung Tengah dalam menerapkan ketetapan Gubernur mengenai harga minimum ubi kayu.
“Harga di tingkat petani masih berkisar Rp900 hingga Rp1.350 per kilogram, dengan potongan refaksi mencapai 25-40 persen. Ini jelas menyulitkan petani,” ungkapnya.
Sebagai upaya penyelesaian, Pemkab Lampung Tengah telah menginisiasi dialog bersama pengusaha tapioka serta melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi pupuk subsidi. Di sisi lain, kerja sama dengan Kementerian Pertanian juga digencarkan, terutama dalam penyediaan bibit unggul melalui Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi.
“Kami ingin semua pihak—baik pemerintah, petani, maupun pengusaha—mendapatkan solusi yang adil dan berkelanjutan,” tegas Ardito di hadapan anggota Baleg.
Kunjungan Baleg ini diharapkan menjadi momentum sinergi antara legislatif pusat dan pemerintah daerah untuk menguatkan kebijakan berpihak pada petani serta mendorong stabilitas harga dan ketahanan pangan di Lampung Tengah.***