SAIBETIK– Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan tantangan besar dalam peremajaan armada kapal laut Indonesia. Banyak kapal angkutan umum yang sudah berusia tua, dan untuk mengganti atau memperbarui armada tersebut, dibutuhkan anggaran sekitar Rp1,5 triliun.
Dalam pernyataannya, AHY menyebutkan bahwa permintaan terhadap layanan transportasi laut terus meningkat, terutama saat musim libur seperti Natal, Tahun Baru, dan Idul Fitri. Hal ini menambah urgensi peremajaan kapal agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Penganggaran untuk ini memang tidak murah. Total anggaran yang dibutuhkan bisa mencapai Rp1,5 triliun. Setiap rupiah uang rakyat harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya,” ujar AHY saat memberikan keterangan pers.
Kapasitas Armada Laut Saat Ini
Saat ini, Indonesia hanya memiliki 82 kapal angkut, dengan 50 kapal milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan 32 kapal milik PT Pelni (Persero). Namun, jumlah ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan transportasi laut yang terus berkembang.
Butuh Dukungan Politik dan Alternatif Pembiayaan
AHY juga mengakui bahwa realisasi peremajaan kapal laut ini sangat bergantung pada dukungan politik, terutama dalam proses penganggaran antara pemerintah dan DPR.
“Anggaran tidak lepas dari proses politik antara pemerintah dan parlemen. Oleh karena itu, dukungan politik sangat penting,” kata AHY.
Pemerintah, lanjutnya, juga sedang mencari alternatif pembiayaan yang lebih kredibel dan cepat agar tidak terlalu bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Untuk peremajaan dan penambahan jumlah kapal, kami sedang mendiskusikan skema pembayaran yang lebih cepat dan bisa mengatasi kebutuhan mendesak,” tambah AHY.***