SAIBETIK – Isak haru dan lantunan doa menyelimuti Aula Islamic Center Gedong Tataan, Senin pagi, 19 Mei 2025. Sebanyak 196 Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kabupaten Pesawaran resmi diberangkatkan menuju Tanah Suci dalam kelompok terbang (kloter) 43—menjadi rombongan pertama dari wilayah tersebut yang memulai perjalanan spiritual ke Baitullah.
Pelepasan dilakukan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sunyoto mewakili Bupati Dendi Ramadhona, disaksikan oleh Kepala Kemenag Pesawaran H. Farid Wajedi, Ketua MUI KH. A. Rusdi Ubaidillah Abror, unsur Forkopimda, para tokoh agama, serta keluarga dan kerabat jamaah yang memadati lokasi dengan penuh haru.
Total 213 Jamaah, Terbagi Tiga Kloter
Kepala Kemenag Pesawaran, Farid Wajedi, menjelaskan bahwa total jamaah haji tahun ini berjumlah 213 orang, terbagi dalam tiga kloter: 196 orang dalam kloter 43 yang diberangkatkan hari ini, 15 orang dalam kloter 56 pada 25 Mei, serta 2 orang lainnya bergabung dalam kloter 61 bersama jamaah dari provinsi lain.
Rombongan kloter 43 terdiri dari 96 pria dan 100 wanita, berasal dari 11 kecamatan, dengan jumlah terbanyak dari Negeri Katon (87 orang) dan Gedong Tataan (35 orang). Mereka akan menginap di Asrama Haji Bandar Lampung sebelum terbang dari Bandara Soekarno Hatta menuju Jeddah pada Selasa dini hari, 20 Mei 2025 pukul 02.40 WIB.
Pesan Moral dan Semangat Ibadah
Dalam sambutannya, Sunyoto berpesan agar para jamaah benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk beribadah sepenuh hati dan mengedepankan akhlak mulia selama di Tanah Suci. “Haji bukan sekadar ritual, tetapi perjalanan membentuk diri menjadi pribadi yang lebih baik, memberi manfaat bagi lingkungan, bangsa, dan negara,” tuturnya.
Ia juga meminta Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan para ketua rombongan untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, serta memastikan pelayanan dan pendampingan kepada seluruh jamaah berjalan optimal.
Dari Generasi Muda hingga Lansia Tangguh
Keberangkatan tahun ini mencatat dua sosok istimewa: Bagas Diandra Wiratama, 23 tahun, sebagai jamaah termuda yang menggantikan ayahnya yang telah terdaftar sejak 2013; dan Syahrial Dadang Karim, 90 tahun, sebagai jamaah tertua dari Kecamatan Teluk Pandan.
“Saya bersyukur bisa berangkat di usia muda. Semoga ini menjadi jalan pembelajaran dan kedekatan saya kepada Allah,” kata Bagas, yang telah mempersiapkan diri dengan mengikuti manasik dan menyiapkan perlengkapan ibadah.
Simbol Harapan dan Kesabaran
Keberangkatan kloter pertama CJH Pesawaran bukan hanya momen religius, tetapi juga simbol harapan, kesabaran, dan keteguhan hati. Di antara air mata haru keluarga yang mengantar, terpatri doa agar seluruh jamaah senantiasa diberi kelancaran, kesehatan, dan kembali dengan predikat Haji Mabrur.***