SAIBETIK— Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), kembali membuat pernyataan tegas bahwa Indonesia tidak akan mengimpor bahan pangan mulai tahun depan. Pernyataan ini disampaikan Zulhas dalam rapat koordinasi di Rumah Dinas Gubernur Lampung Mahan Agung, yang dihadiri oleh sejumlah menteri, termasuk Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, Menteri Perdagangan Budi Santoso, serta Menteri Pertanian dan Kelautan.
Zulhas mengajak seluruh pihak terkait, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat, untuk mendukung program swasembada pangan 2027. Ia menegaskan bahwa empat komoditas pangan utama—beras, jagung, gula, dan garam—tidak akan diimpor lagi mulai tahun depan.
“Pemerintah sudah sepakat, mulai tahun depan kita tidak akan impor beras, jagung, gula, dan garam. Semua pihak harus bersatu mendukung program ini,” kata Zulhas dengan penuh keyakinan.
Ia juga menekankan pentingnya irigasi sebagai faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia. “Irigasi harus menjadi perhatian serius untuk memastikan keberlanjutan hasil pertanian kita,” ujarnya.
Zulhas juga mengungkapkan bahwa jika suatu daerah memiliki potensi pertanian tetapi tidak memiliki anggaran untuk pembangunan irigasi, Pemerintah Pusat akan turun tangan untuk membantu. “Jika daerah tidak mampu membangun irigasi, pusat akan siap membantu,” tambahnya.
Dalam hal ketersediaan pupuk, Zulhas memastikan distribusinya akan lebih efisien. “Dulu, rantai distribusi pupuk sering terlambat, kadang baru tiba saat panen. Kami sudah memotong rantai distribusinya, dan kita pastikan pupuk sampai tepat waktu untuk petani yang membutuhkan,” jelasnya.
Sementara itu, untuk mendukung peningkatan hasil pertanian, penyediaan bibit unggul menjadi prioritas. Zulhas menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan bibit unggul dapat menjangkau petani di seluruh Indonesia.
Pj Gubernur Lampung, Samsudin, mengungkapkan bahwa Rakor Swasembada Pangan yang diselenggarakan di Lampung ini adalah yang kedua dari delapan provinsi yang akan menggelar rakor serupa. “Lampung dipilih karena potensi pertaniannya yang sangat besar. Kami berharap perhatian Pemerintah Pusat terhadap sektor pertanian di Lampung semakin besar,” kata Samsudin.
Samsudin juga mengungkapkan bahwa Pemprov Lampung telah mengajukan sejumlah usulan kepada Menteri Pekerjaan Umum terkait pembangunan dan rehabilitasi irigasi di berbagai daerah di Lampung. Usulan tersebut mencakup pembangunan irigasi baru di Lampung Tengah seluas 3.225,52 hektar, serta rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi di sejumlah daerah lainnya.
Dengan berbagai langkah tersebut, Zulhas dan pemerintah daerah berharap dapat mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia di masa depan.***