SAIBETIK – Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat untuk merekomendasikan pasangan Adi Erlansyah dan Hisbullah sebagai calon di Pilkada Pringsewu telah menimbulkan ketegangan di internal partai. Para kader Demokrat di Pringsewu merasa tidak puas dengan keputusan tersebut, terutama karena mereka tidak mengenal Adi Erlansyah dengan baik.
Adi Erlansyah, yang merupakan kerabat dekat mantan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, pernah menjabat sebagai Penjabat Bupati Pringsewu sebelum digantikan oleh Marindo Kurniawan. Di tengah situasi ini, nama Wakil Bupati Pringsewu, Fauzi, dinilai lebih berpotensi mendapatkan dukungan Demokrat. Selain itu, politisi Golkar, Ririn Kuswantari, juga dianggap sebagai kandidat kuat untuk Pilkada Pringsewu.
Fauzi, mantan Wakil Bupati Pringsewu, dan Ririn Kuswantari, anggota DPRD Lampung dari dapil Metro, Pesawaran, dan Pringsewu, adalah dua kandidat dengan tingkat elektabilitas tertinggi di wilayah tersebut. Ririn Kuswantari, khususnya, memiliki jaringan yang luas, terutama di kalangan pemilih perempuan di Pringsewu.
Kehadiran Adi Erlansyah, yang maju berpasangan dengan Hisbullah, berpotensi memecah konsentrasi pemilih antara Fauzi dan Ririn. Adi Erlansyah menjadi kandidat pertama yang memperoleh rekomendasi resmi dari Demokrat, meski keputusan ini menimbulkan kontroversi di kalangan kader partai.